Tuesday, 29 August 2017

Inilah Buroq, Tunggangan Nabi Muhammad SAW Saat Isra Miraj!

Inilah Buroq, Tunggangan Nabi Muhammad SAW Saat Isra Miraj!
Isra Miraj merupakan perjalanan Nabi Muhammad SAW yang dilakukan hanya dalam waktu satu malam. Dalam perjalanannya ini, beliau menerima wahyu yang penting bagi seluruh umat Islam yaitu perintah untuk menjalankan salat lima waktu.
download (11)
Sumber : id.wikipedia.org
Dikisahkan bahwa dalam perjalanannya, beliau menunggangi sebuah hewan yang dikenal dengan nama Buroq. Wujud dari Buroq pun masih menjadi misteri namun kisah menyebutkan badannya panjang, ukurannya lebih kecil dari kuda, serta lebih besar dari keledai. Serta memiliki sayap yang dapat membawa terbang melintasi langit.
Al-Buraf_Hafifa
Sumber : harekrsna.de
Diberi nama buroq karena hewan ini terlalu bersih. Ada pula yang mengatakan warnanya putih. Al Qodhi mengatakan, ”Kemungkinan dinamakan buraq karena dia memiliki dua warna, dikatakan syaatun barqoo (kambing kilat) apabila di sela-sela bulunya yang berwarna putih terdapat bercak-bercak hitam ”.
BURAQWNew_1000
Sumber : rajaakhalid.com
Rasulullah SAW telah diberikan seekor binatang yang punggungnya panjang dan langkahnya adalah sepanjang mata memandang. Mereka berdua (Rasulullah SAW dan Jibril AS) tidaklah terpisahkan di atas punggung buraq sehingga mereka meyaksikan surga dan neraka … kemudian mereka berdua kembali pulang ke tempat semula (ketika berangkat)..." (HR.Tirmidzi).
Sungguh hewan yang sangat mulia dihadapan-Nya. Ia diciptakan untuk membantu Nabi Muhammad menerima wahyu yang begitu penting. Meskipun sekarang kita tidak dapat menyaksikan langsung wujud hewan tersebut, sebagai muslim kita wajib meyakini kebenaran-Nya.
Banner : pinterest.com

Ternyata HANYA Dalam Hal Ini Diperbolehkan Membakar Alquran!

Ternyata HANYA Dalam Hal Ini Diperbolehkan Membakar Alquran!


Al-Quran merupakan kitab suci umat Islam yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui Jibril. Semua pertanyaan tentang permasalahan dunia dapat diselesaikan dengan memahami Al-Quran.
al-quran-yang-mulia
Sumber : dakwatuna.com
Ada etika ketika berhadapan dengan Al-Quran, seperti wanita haid yang tidak diperbolehkan membacanya dan orang yang menyentuhnya harus dalam keadaan suci atau hendaknya berwudu terlebih dahulu.
Namun, bagaimana ketika kita melihat atau tidak sengaja menyobek mushaf Al-Quran? Kita tidak boleh langsung membuangnya karena dikhawatirkan sobekan tersebut terinjak baik sengaja ataupun tidak. Lalu bagaimana sikap yang benar?
Ahmadiyah burned Koran in Cisalada
Sumber : boombastis.com
Ketika kita menemukannya, dianjurkan lebih baik untuk membakarnya dengan tujuan menyelamatkan Al-Quran. Seperti kisah khalifah Ustman bin Affan yang membakar mushaf-mushaf Al-Quran. Berikut pendapat ‘Izzuddin ini dikutip olehZakariya al-Anshari dalam Asna al-Mathalib :
“Dimakruhkan membakar kayu yang terdapat ukiran Al-Qur’an di permukaannya. Akan tetapi, tidak dimakruhkan (membakar) bila tujuannya untuk menjaga Al-Quran". Atas dasar itu, pembakaran mushaf-mushaf yang dilakukan Utsman bin Affan dapat dipahami.
Ibn Abdil Salam mengatakan, "Orang yang menemukan kertas bertulis basmalah dan lafal agung lainnya, janganlah langsung merobeknya hingga tercerai-berai karena khawatir diinjak orang. Namun cara yang benar adalah membasuhnya dengan air atau membakarnya dengan tujuan menjaga nama Allah dari penghinaan.
pembakaran_alquran
Sumber : life-stylegood.blogspot.co.id
Selain membakar, kita diajurkan juga untuk membasahi dengan tujuan agar tinta yang terdapat dalam kertas memudar dan hilang. Namun jika sesorang membakar Al-Quran karena ingin menghina dan merendahkan, tentu laknat Allah akan menimpanya.
Banner : boombastis.com

Thursday, 25 May 2017

6 Anjuran Rasulullah Menjelang Ramadhan Agar Mendapat Ampunan, Rahmat Dan Keberkahan

6 Anjuran Rasulullah Menjelang Ramadhan Agar Mendapat Ampunan, Rahmat Dan Keberkahan

6 Anjuran Rasulullah Menjelang Ramadhan Agar Mendapat Ampunan, Rahmat Dan KeberkahanRamadhan sebentar lagi akan mengisi hari-hari kita dan sudah selayaknya bagi kita untuk menyambut bulan suci tersebut dengan penuh kegembiraan. Karena sesungguhnya di dalam bulan Ramadhan, Allah telah menyediakan beragam kenikmatan mulai dari ampunan, rahmat hingga keberkahan seperti dilipat gandakannya pahala.


Karenanya sangat disayangkan jika bulan Ramadhan hanya lewat begitu saja tanpa dioptimalkan dengan berbagai amalan seperti shalat wajib, shalat sunnah, tilawah, dzikir dan yang lainnya. Jika bisa seperti itu setiap harinya dan dilakukan dengan istiqomah, maka Allah akan melimpahkan karuniaNya kepada kita semua.



Rasulullah pun telah memberikan anjuran kepada umatnya agar tidak menyia-nyiakan bulan suci tersebut karena belum tentu kita bisa melalui kembali Ramadhan yang akan datang.



Dalam suatu hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah dari Salman Al Farisi dijelaskan bahwa ketika Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam tengah berkhutbah di akhir bulan Sya’ban, beliau berpesan kepada umatnya dengan 6 hal berikut.



1. Pergunakan Bulan Ramadhan Dengan Sebaik-Baiknya



Tentu kita sudah mengetahui dalam surat Al Qadr bahwa salah satu malam di bulan Ramadhan memiliki keutamaan lebih dari seribu bulan. Tentu sejak awal bulan kita pun bersungguh-sungguh melalui bulan Ramadhan dengan berbagai amalan, baik ibadah yang wajib seperti shalat wajib dan puasa ataupun ibadah sunah seperti shalat tarawih, shalat sunah dan yang lainnya. Dengan begitu mudah-mudahan Allah memperkenankan kepada kita semua untuk bisa mendapatkan malam Lailatul Qadar tersebut.



2. Bulan Dilipat Gandakannya Pahala, Isilah Dengan Amal Shalih
Jika di bulan-bulan sebelumnya Allah hanya menganjar kebaikan manusia misal dengan 10 pahala, maka di bulan Ramadhan Allah membalas dengan berkali-kali lipat. Allah bahkan memperjelas bahwa siapa yang melakukan satu ibadah fardhu di bulan Ramadhan akan sama dengan 70 kali ibadah fardhu di bulan lainnya. Jadi masihkah membiarkan bulan tersebut dilalui dengan sia-sia?


3. Jadikan Bulan Ramadhan Untuk Melatih Kesabaran



Bulan Ramadhan memang menjadi bulan yang penuh dengan kesabaran. Bagaimana tidak, setiap hari selama sebulan kita menahan lapar, haus dan hal yang mampu membatalkan puasa. Bukankah itu merupakan kesabaran yang paling tinggi? Belum lagi harus menghindari berbagai amalan atau perilaku yang menghilangkan pahala puasa. Maka sangat wajar jika bulan tersebut melatih kita untuk optimal dalam bersabar.



4. Belajarlah Menumbuhkan Simpati Kepada Orang Lain



Jika setiap hari atau setiap saat kita tidak pernah bisa lepas dari makanan, maka dengan berpuasa kita akan lebih menghargai perasaan orang miskin yang kesulitan mendapatkan makanan. Rasulullah bahkan menganjurkan berbuka puasa dengan satu buah kurma dan satu tegukan air susu.



Perasaan simpati juga mendatangkan kebaikan berupa ingin berbagi dengan orang lain lewat pemberian makanan. Dan ketahuilah bahwa barang siapa yang memberikan makanan bagi orang yang berpuasa, maka akan mendapatkan pahala sebagaimana orang tersebut berpuasa.



5. Tingkatkan Dan Istiqomahkan Amal Shalih



Allah dan RasulNya telah banyak menyebutkan bahwa bulan Ramadhan menjadi bulan yang penuh dengan rahmat dan ampunan. Tentu untuk mendapatkannya bukan dengan jalan berleha-leha atau santai. Perlu adanya peningkatan amal ibadah sehingga Allah lewat kasih sayangNya menurunkan rahmat dan ampunanNya.



Dengan demikian bulan Ramadhan menjadi bulan yang mampu meningkatkan ibadah guna diterapkan di bulan berikutnya.



6. Perbanyak Doa Dan Mohon Ampunan




Dalam suatu hadist disebutkan bahwa 10 hari pertengahan Ramadhan, Allah akan mengampuni hamba-hambaNya. Dan di 10 hari terakhirnya, Allah akan membebaskan manusia dari api neraka. Karenanya moment tersebut sangat pas untuk kita memanjatkan doa dan ampunan seperti mengucapkan kalimat istighfar dan doa di setiap penghujung shalat.

Sunday, 21 May 2017

Hadis-Hadis Lemah Dan Palsu Tentang Keutamaan Hari ke-10 Muharram (2)

Keenam:
Seorang badui bertanya tentang puasa ‘arafah dan puasa ‘asyura` kepada Nabi allallāhu ‘alaihi wa sallam, lalu beliau bersabda,
يوم عاشوراء يكفر العام الذي قبله والذي بعده، ويوم عرفة يكفر العام الذي قبله
(Puasa) hari ‘asyura` menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang, dan puasa ‘arafah menghapus dosa setahun yang lalu” (HR. Abu Ya‘la Al-Mushili dengan sanad lemah, karena terdapat seorang perawi dari kalangan tabi‘in yang tidak diketahui identitasnya. Di samping lemah sanadnya, hadis ini juga menyelisihi hadis riwayat Imam Muslim dalam kitab sahihnya, dan ini termasuk periwayatan yang terbalik dari seorang perawi).
Ketujuh:
Semua hadits tentang (keutamaan) salat ‘asyura’ (hari ke-10 bulan Muharram atau malamnya) itu lemah, di antaranya adalah hadits berikut ini.
Hadits Abu Hurairah
من صلى يوم عاشوراء ما بين الظهر والعصر أربعين ركعة يقرأ في كل ركعة بفاتحة الكتاب مرة وآية الكرسي عشر مرات وقل هو الله أحد إحدى عشرة مرة والمعوذتين خمس مرات فإذا سلم استغفر سبعين مرة أعطاه الله في الفردوس قبة بيضاء فيها بيت من زمردة خضراء سعة ذلك البيت مثل الدنيا ثلاث مرات وفي ذلك البيت سرير من نور قوائم السرير من العنبر الأشهب على ذلك السرير ألف فراش من الزعفران
Barangsiapa yang melakukan salat antara zuhur dan asar sebanyak empat puluh rakaat pada hari ‘asyura`, di setiap rakaat ia membaca Al-Fatiḥah sekali, ayat kursi sepuluh kali, qul huwallāhu aad (Al-Ikhlāṣ) sebelas kali, dan Mu‘awwiżatain (Al-Falaq dan An-Naas) lima kali, setelah salam, ia beristighfar tujuh puluh kali, maka Allah anugerahkan kubah putih di surga Firdaus, di dalamnya terdapat rumah yang terbuat dari batu mulia hijau seluas tiga kali luas dunia. Di dalam rumah itu terdapat ranjang dari cahaya. Kaki-kaki ranjang tersebut terbuat dari materi yang kokoh (Al-‘Anbar Al-Asyhub), di atasnya terdapat seribu kasur dari za’farān” (Diriwayatkan oleh Ibnul Jauzi lengkap dengan sanadnya. Beliau menyatakan bahwa hadis jenis ini disebutkan secara panjang lebar, dan hadis ini palsu (mauḍū’) serta para perawinya tidak diketahui identitasnya).
Hadits:
صلاة ليلة عاشوراء مائة ركعة في كل ركعة يقرأ بعد الفاتحة سورة الإخلاص ثلاث مرات
“Salat malam ‘asyura` itu sebanyak seratus rakaat, setiap rakaat dibaca surat Al-Ikhlāṣ setelah Al-Fatiah tiga kali.”
Hadist:
صلاة وقت السحر من ليلة عاشوراء وهي أربع ركعات في كل ركعة بعد الفاتحة يقرأ آية الكرسي ثلاث مرات وسورة الإخلاص إحدى عشر مرة وبعد الفراغ يقرأ سورة الإخلاص مائة مرة
“Salat malam ‘asyura` pada waktu sahur itu sebanyak empat rakaat, di setiap rakaat (sesorang) membaca ayat Al-Kursi tiga kali setelah Al-Fatiḥah, surat Al-Ikhlāṣ sebanyak sebelas kali dan usai salat, iapun membaca surat Al-Ikhlāṣ sebanyak seratus kali.”
[bersambung]
***
Penyusun: Ust. Sa’id Abu Ukasyah
Artikel Muslim.or.id


Sumber: https://muslim.or.id/28785-hadis-hadis-lemah-dan-palsu-tentang-keutamaan-hari-ke-10-muharram-2.html

Hadis-Hadis Lemah Dan Palsu Tentang Keutamaan Hari ke-10 Muharram (3)

Hadits:
صلاة يوم عاشوراء عند الإشراق يصلي ركعتين في الأولى بعد الفاتحة آية الكرسي وفي الثانية (لو أنزلنا هذا القرآن) إلى آخر سورة الحشر ويقول بعد السلام يا أول الأولين ويا آخر الآخرين لا إله إلا أنت خلقت أول ما خلقت في هذا اليوم وتخلق آخرما تخلق في هذا اليوم أعطني فيه خير ما أوليت فيه أنبيائك وأصفيائك من ثواب البلايا وأسهم لنا ما أعطيتهم فيه من الكرامة بحق محمد عليه الصلاة والسلام
“Salat hari ‘Asyura` itu dilakukan ketika (beberapa saat setelah) terbitnya matahari, (yaitu: sesorang) salat dua rakaat, pada rakaat pertama ia membaca ayat Al-Kursi setelah Al-Fatihah, pada rakaat kedua membaca lau anzalnaa hāżal Qur`ān sampai akhir surat Al- Ḥasyr, dan setelah salam mengucapkan yā Awwalal awwalīn, wa yā Ākhiral ākhirīn, lā ilāha illa anta, khalaqta awwala mā khalaqta fī hāżal yaum, wa takhluqu ākhira mā takhluqu fī hāżal yaum, a‘inī fīhi khaira mā aulaita fīhi `anbiyā`aka wa `afiyā`aka min awābil balāyā wa aim lanā mā `a‘aitahum fīhi minal karāmah biaqqi Muammad ‘alaihi alātu was salām.
Hadits:
صلاة يوم عاشوراء ست ركعات في الأولى بعد الفاتحة سورة الشمس وفي الثانية إنا أنزلناه وفي الثالثة إذا زلزلت وفي الرابعة سورة الإخلاص وفي الخامسة سورة الفلق وفي السادسة سورة الناس ويسجد بعد السلام ويقرأ فيها قل يا أيها الكافرون سبع مرات ويسأل الله حاجته
“Salat hari ‘Asyura’ itu enam rakaat.  Pada rakaat pertama, setelah Al-Fatiah, (seseorang) membaca surat Asy-Syams, pada rakaat kedua membaca innā anzalnāhu, pada rakaat ketiga membaca iżā zulzilat, pada rakaat keeempat membaca surat Al-Ikhlāṣpada rakaat kelima membaca surat Al-Falaq, dan pada rakaat keenam membaca surat An-Nās. Setelah salam, bersujud dan membaca qul yā ayyuhal kāfirūtujuh kali serta ia memohon terpenuhi kebutuhannya kepada Allah” (Perlu diketahui bahwa seluruh hadis tentang keutamaan secara khusus yang terdapat pada salat ‘Asyura` itu palsu).
Kedelapan:
من صام يوم عاشوراء أعطى ثواب عشرة آلاف ملك ومن صام يوم عاشوراء أعطى ثواب عشرة آلاف شهيد ومن صام يوم عاشوراء كتب الله له أجر سبع سماوات ومن أفطر عنده مؤمن في يوم عاشوراء فكأنما أطعم جميع فقراء أمة محمد وأشبع بطونهم ومن مسح على رأس يتيم رفعت له بكل شعرة على رأسه درجة في الجنة فقال عمر يا رسول الله لقد فضل الله يوم عاشوراء قال نعم خلق الله السماوات يوم عاشوراء والأرض كمثله وخلق القلم يوم عاشوراء واللوح مثله وخلق جبريل يوم عاشوراء وملائكته يوم عاشوراء وخلق آدم يوم عاشوراء وغفر ذنب داود يوم عاشوراء …الخ “
Barangsiapa yang berpuasa pada hari kesepuluh bulan Muharram, maka akan diberi pahala sepuluh ribu (ibadah) malaikat. Barangsiapa yang berpuasa pada hari kesepuluh bulan Muharram, maka akan diberi pahala sepuluh ribu syuhada`. Barangsiapa yang berpuasa pada hari kesepuluh bulan Muharram, maka Allah akan mencatat untuknya pahala sebanyak tujuh langit. Barangsiapa yang memberi makanan buka puasa kepada seorang mukmin pada hari kesepuluh bulan Muharrammaka seolah-olah seperti memberi makan seluruhorang fakir dari umat Nabi Muhammad dan mengenyangkan perut mereka. Barangsiapa yang mengusap kepala anak yatim, maka untuk setiap helai rambut kepala anak yatim tersebut, akan ditinggikan derajat untuk pengusapnya di surga. Umar berkataWahai Rasulullah sesungguhnya Allah telah memberi keutamaan pada harikesepuluh bulan MuharramRasulullah bersabda, ya benar. Allah menciptakan langit-langit pada hari kesepuluh bulan Muharram dan demikian pula bumi. Allah menciptakan pena (untuk mencatat takdir) pada hari kesepuluh bulan Muharram dan demikian pula Al-Lauul Mafūẓ. Allah menciptakan malaikat Jibril pada hari kesepuluh bulan Muharram, demikian pula Allah pun menciptakan malaikat-malaikat-Nya yang lain pada hari kesepuluh bulan Muharram. Allah menciptakan Nabi Adam pada hari kesepuluh bulan Muharram. Allah mengampuni dosa Nabi Daud pada hari kesepuluh bulan Muharram…(sampai akhir hadis) (Hadits palsu [mauu’]).
[bersambung]
***
Penyusun: Ust. Sa’id Abu Ukasyah
Artikel Muslim.or.id


Sumber: https://muslim.or.id/28787-hadis-hadis-lemah-dan-palsu-tentang-keutamaan-hari-ke-10-muharram-3.html

Hadis-Hadis Lemah Dan Palsu Tentang Keutamaan Hari ke-10 Muharram (4)

Ke sembilan:
ومن أشبع أهل بيت مساكين يوم عاشوراء مر على الصراط كالبرق الخاطف ومن تصدق بصدقة فكأنما لم يرد سائلا قط ومن اغتسل يوم عاشوراء لم يمرض إلا مرض الموت موضوع
Barangsiapa yang memberi makan kepada Ahli Bait yang miskin sampai kenyang pada hari ke-10 bulan Muharram, maka ia akan melewati jembatan Ash-Shirooth secepat kilat yang menyambar. Barangsiapa yang bershodaqoh dengan sesuatu, maka seolah-olah seperti orang yang tidak pernah menolak orang yang meminta, sama sekali. Barangsiapa yang mandi pada hari ke-10 bulan Muharram,maka tidak akan pernah sakit kecuali sakit menjelang kematian (Palsu [mauḍū’]).
Ke sepuluh:
من صام يوم عاشوراء أعطى ثواب عشرة آلاف ملك
“Barangsiapa yang berpuasa pada hari ke-10 bulan Muharram, maka akan diberi pahala sepuluh ribu (ibadah) malaikat” (Palsu [mauḍū’]).
Ke sebelas:
إن الصرد أول طير صام عاشوراء
“Sesungguhnya burung Aṣ– Ṣurad adalah burung yang pertama kali berpuasa ‘Asyura`”
(Diriwayatkan oleh Al-Khothiib dari Abu Gholiith secara marfu’, sedangkan di kalangan para sahabat, tidaklah dikenal nama ini. Dan sanadnya adalah Abdullah bin Mu’awiyah, ia adalah mungkarul hadis, hal ini sebagaimana disebutkan Asy-Syaukani raḥimahullāh).
Ke dua belas:
ما من عبد يبكي يوم قتل الحسين يعني يوم عاشوراء إلا كان يوم القيامة مع أولي العزم من الرسل
“Tidak ada seorang hamba pun yang menangis pada hari terbunuhnya Al-Husain -yaitu pada hari ke-10 bulan Muharram- kecuali kelak pada hari Kiamat ia akan bersama ulul ‘azmi dari kalangan para rasul” (Palsu [mauḍū’]).
Demikian pula sebuah hadis yang menyebutkan bahwa menangis pada hari ke-10 bulan Muharram adalah cahaya sempurna pada hari Kiamat, maka ini adalah hadis palsu yang dipalsukan syi’ah rafidah.
Ke tiga belas:
Setiap hadis tentang (keutamaan) menziarahi kubur pada hari ke-10 bulan Muharram tidak ada asalnya.
Ke empat belas:
 لئن بقيت لأمرن بصيام يوم قبله أو يوم بعده
“Sungguh apabila saya masih hidup, benar-benar saya akan perintahkan untuk puasa sehari sebelum atau sesudah hari ‘Asyura`” (Syaikh Al-Albani raḥimahullāh bahwa tambahan ini mungkar).
Ke lima belas:
صمتم يومكم هذا ؟ قالوا : لا قال : فأتموا بقية يومكم واقضوه . يعني : يوم عاشوراء
“Apakah kalian puasa pada hari kalian ini? Mereka menjawab, ‘Tidak.’ Beliau (Rasulullah) bersabda, ‘Sempurnakan sisa hari kalian dan bayarlah utang puasa tersebut, yaitu hari ‘Asyura`’” (Syaikh Al-Albani raḥimahullāh menerangkan bahwa tambahan ini mungkar).
[Selesai]
***
Penyusun: Ust. Sa’id Abu Ukasyah
Artikel Muslim.or.id

Anda sedang membaca: " Hadits Lemah Seputar Asyura ", baca lebih lanjut dari artikel berseri ini:


Tanda Kiamat, Bulan Terlihat Membesar (Supermoon) ?

Ada pertanyaan yang masuk, apakah tanda kiamat adalah membesarnya bulan? Semisal fenomena supermoon? Jawabannya adalah bulan yang besar seperti supermoon bukanlah tanda kiamat karena supermoon adalah fenomena alami yang berulang sejak dahulu kala, terjadi karena merupakan fase jarak terdekat bumi dengan bulan. Akan tetapi terdapat beberapa hadits yang konteksnya menjelaskan bahwa salah satu tanda kiamat adalah “membesarnya hilal bulan”.
Hadits pertama:
مِن اقْتِرابِ السَّاعَةِ انتِفَاخُ الأهِلَّةِ
Di antara tanda dekatnya kiamat adalah membesarnya hilal bulan“.
Hadits kedua:
إن من أمارات الساعة أن يرى الهلال لليلة، فيقاللليلتين
Di antara tanda kiamat adalah hilal bulan terlihat pada waktu malam pertama tetapi dikatakan sebagai hilal malam kedua (karena terlihat lebih besar, pent)2.
Maksud dari hadits ini adalah hilal bulan yaitu munculnya bulan pada pertama kalinya, terlihat membesar sehingga orang yang melihatnya menyangka itu sudah malam kedua. Sebagaimana kita ketahui bahwa bulan akan terlihat semakin membesar dari awal munculnya sampai bulan purnama.
Al-Jazari rahimahullah menjelaskan,
المعنى؛ أي: “عِظمها؟، ورجل منتفخ، ومنفوخ؛ أي: سمين
Makna hadits yaitu membesarnya (hilal bulan), sebagaimana istilah “rajulun muntafikhun wa manfukh” yaitu laki-laki yang gemuk (membesar)”
Dewan Fatwa Islamweb menjelaskan,
ظهور الهلال منتفخاً كبيرا في أول ليلة من الشهر كأنه ابن ليلتين
Nampaknya hilal mengembang membesar pada malam pertama awal bulan seolah-olah seperti malam kedua”.
Demikian semoga bermanfaat.
***
@Yogyakarta Tercinta
Penyusun: dr. Raehanul Bahraen
Artikel Muslim.or.id
____
  1. HR. Thabrani dalam Al-Kabir 10/198, dishahihkan AL-Albani dalam Shahihul Jami’ no. 5774 
  2. HR. Thabrani dalam Al-Ausath no. 9376, dihasankan oleh Al-Albani dalam Shahihul Jami’ no. 5775 
  3. An-Nihayah 5/89 
  4. Sumber: http://fatwa.islamweb.net/fatwa/index.php?page=showfatwa&Option=FatwaId&Id=37498 



 https://muslim.or.id/28987-tanda-kiamat-bulan-terlihat-membesar-supermoon.html

Inilah Buroq, Tunggangan Nabi Muhammad SAW Saat Isra Miraj!

Inilah Buroq, Tunggangan Nabi Muhammad SAW Saat Isra Miraj! Isra Miraj  merupakan perjalanan  Nabi Muhammad SAW  yang dilakukan ...