Wednesday, 16 November 2016

Pentingnya Mengenal ALLAH

1. Mengetahui Tujuan Hidupnya

Seorang yang mengenal Allah SWT (Ma'rifatullah) pasti akan tahu tujuan hidupnya, tujuan mengapa ia diciptakan dan untuk apa ia berada di atas dunia ini. Oleh sebab itu ia tidak akan tertipu oleb kemilaunya dunia, tidak akan terpedaya oleh harta benda dunia.

Sebaliknya, seseorang yang tidak mengenai Allah, tentu ia akan terpedaya dan terpukau oleh indahnya dunia seperti diterangkan dalam firman Allah: 

Hai golongan jin dan manusia, apakah belum datang kepadamu rasul-rasul dari golongan kamu sendiri, yang menyampaikan kepadamu ayat-ayat-Ku dan memberi peringatan kepadamu terhadap pertemuanmu dengan hari ini Mereka berkata:"Kami menjadi saksi atas diri kami sendiri", kehidupan dunia telah menipu mereka, dan mereka menjadi saksi atas diri mereka sendiri, bahwa mereka adalah orang-orang yang kafir. (QS. 6:130) 
Pada gilirannya orang itu menghabiskan umurnya untuk mencari dunia, menikmatinya bak binatang (QS. 47:12). 


2. Merasakan Keluasan Hidup

Seorang yang mengenal Allah akan merasakan kehidupan yang lapang walau bagaimanapun keadaannya. Seandainya ia seorang miskin ia akan sabar, sebab ia tahu bahwa dibalik kehidupan fana ini ada kehidupan baqa (abadi), tempat kenikmatan. Seandainya ia seorang kaya ia bersyukur, sebab harta yang ada padanya sekarang ini hanyalah titipan Allah yang diamanatkan padanya. 

Sabda Rasulullah, “Sungguh sangat menakjubkan urusan orang mukmin itu, sesungguhnya seluruh urusannya baik dan hal yang demikian itu tidak terdapat pada seorang pun kecuali hanya pada diri orang mukmin. Bila diberi nikmat ia bersyukur, yang demikian itu baik baginya, dan bila ditimpa musibah ia bersabar, hal yang demikian juga baik baginya ”. (HR. Muslim). Lain halnya seorang yang tidak rnengenal Allah. ia akan merasakan kehidupan dunia ini sempit bagaimana pun keadaannya. Firman Allah:
Dan barangsiapa yang berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta". (QS. 20:124)


3. Berjalan Menuju Ridha Allah

Seorang yang mengenal Allah akan selalu mengharap ridha-Nya dalam setiap perbuatannya, dalam perjalanan hidupnya ia tidak akan berbuat sesuatu kecuali bila hal itu diridhai Allah SWT. Lain halnya dengan orang yang tidak mengenal Allah. Ia berbuat berdasarkan kemauan syahwat dan kehendak hawa nafsunya. Jadilah hawa nafsunya Tuhan selain Allah, yang memerintah dan melarangnya. Firman Allah:
Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Ilahnya. Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya? (QS. 25:43)

Ujian Hidup


Dalam menjalani kehidupan, manusia selalu menghadapi dua keadaan yang saling bergantian. Suatu ketika merasakan duka, pada saat lain bertukar dengan suka. Pada saat duka seringkali manusia berkeluh kesah, seolah penderitaan tiada pernah berakhir. Sebaliknya, jika ia merasakan kebahagiaan, menjadi lupa.

''Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, bila ia mendapat kebaikandia menjadi kikir.'' (QS Al-Ma'arij [70]: 20-21). Ujian merupakan alat ukur keimanan dan ketakwaan seseorang, sampai di mana taraf keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT.


''Mahasuci Allah yang menguasai (segala) kerajaan, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Mahaperkasa, Maha Pengampun.''
(QS Al-Mulk [67]: 1-2).

Perasaan senang karena mendapatkan suatu karunia, baik berupa harta, pangkat, jabatan, anak, prestasi, atau prestise, juga salah satu ujian. Janganlah kita menjadi lupa bahwa karunia tersebut merupakan anugerah dari Yang Maha Penyayang, karena saat kita hadir di dunia tiada mempunyai apa-apa, baik ilmu apalagi harta.

''Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, agar kamu bersyukur.'' (QS An-Nahl [16]: 78).

Keuletan, ketelitian, dan keteguhan perlu dimiliki oleh mereka yang ingin agar hidupnya berhasil mendapatkan kebahagiaan. Selaku manusia yang beriman kepada Allah SWT ujian kehidupan disikapi dengan tawakal, tidak panik, putus asa, lupa diri yang akan berakibat bagi kestabilan jiwanya.

Mengembalikan segala permasalahan kepada Allah SWT rasanya akan lebih menunjukkan bahwa memang manusia sangat membutuhkan pertolongan-Nya, serta meyakini bahwa di balik setiap kesulitan akan muncul kemudahan. Bersyukur terhadap segala pemberian Allah SWT, banyak maupun sedikit, besar maupun kecil akan membuat hati menjadi tenang dan tidak tergiur angan-angan. ''Sungguh menakjubkan urusan seorang Mukmin, karena segala urusan dipandang baik. Dan tidak ada keadaan yang demikian itu kecuali hanya bagi seorang Mukmin. Apabila dia merasakan kesenangan, maka dia bersyukur. Apabila merasakan kesusahan, maka ia bersabar.'' (HR Muslim).

Semoga setiap menghadapi masalah kita dapat lebih sabar, arif, dan berusaha mencari solusi dengan bertawakal kepada Allah SWT, sebagai bukti keimanan kepada-Nya. Bukan mencari sesuatu yang tidak diridhai Allah SWT.*Hasbiyallahu laa ilaaha illaahu 'alaihi tawakkaltu wa huwa Rabbul 'arsyil 'azhiim..............

Lima Belas Alasan Merindukan Ramadhan


Seperti seorang kekasih, selalu diharap-harap kedatangannya. Rasanya tak ingin berpisah sekalipun cuma sedetik. Begitulah Ramadhan seperti digambarkan sebuah hadits yang diriwayatkan Ibnu Khuzaimah, "Andaikan tiap hamba mengetahui apa yang ada dalam Ramadhan, maka ia bakal berharap satu tahun itu puasa terus."


Sesungguhnya, ada apanya di dalam Ramadhan itu, ikutilah berikut ini :


1.    Gelar taqwa




Taqwa adalah gelar tertinggi yang dapat diraih manusia sebagai hamba Allah. Tidak ada gelar yang lebih mulia dan tinggi dari itu. Maka setiap hamba yang telah mampu meraih gelar taqwa, ia dijamin hidupnya di surga dan diberi kemudahan-kemudahan di dunia. Dan puasa adalah sarana untuk mendapatkan gelar taqwa itu.


"Hai orang-orang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa." (QS al-Baqarah: 183) Kemudahan-kemudahan yang diberikan Allah kepada hambanya yang taqwa, antara lain:
a.    Jalan keluar dari semua masalah Kemampuan manusia amat terbatas, sementara persoalan yang dihadapi begitu banyak. Mulai dari masalah dirinya, anak, istri, saudara, orang tua, kantor dan sebagainya. Tapi bila orang itu taqwa, Allah akan menunjukkan jalan berbagai persoalan itu. Bagi Allah tidak ada yang sulit, karena Dialah pemilik kehidupan ini. "...Barangsiapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar." (QS. Ath Thalaaq: 2) "...Dan barang siapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya." (QS. Ath Thalaaq: 4) 

b.    Dicukupi kebutuhannya"Dan memberinya rezeki dari arah yang tak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya...."(QS. Ath Thalaaq: 3)

c.    Ketenangan jiwa, tidak khawatir dan sedih hati Bagaimana bisa bersedih hati, bila di dalam dadanya tersimpan Allah. Ia telah menggantungkan segala hidupnya kepada Pemilik kehidupan itu sendiri. Maka orang yang selalu mengingat-ingat Allah, ia bakal memperoleh ketenangan. "Hai anak-anak Adam, jika datang kepadamu rasul-rasul daripada kamu yang menceritakan kepadamu ayat-ayat-KU, maka barangsiapa bertaqwa dan mengadakan perbaikan, tidaklah ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati." (QS. al-A'raaf: 35)


2.    Bulan pengampunan


Tidak ada manusia tanpa dosa, sebaik apapun dia. Sebaik-baik manusia bukanlah yang tanpa dosa, sebab itu tidak mungkin. Manusia yang baik adalah yang paling sedikit dosanya, lalu bertobat dan bernjanji tidak mengulangi perbuatan dosa itu lagi.


Karena dosa manusia itu setumpuk, maka Allah telah menyediakan alat penghapus yang canggih. Itulah puasa pada bulan Ramadhan. Beberapa hadis menyatakan demikian, salah satunya diriwayatkan Bukhari Muslim dan Abu Dawud, "Barangsiapa berpuasa pada bulan Ramadhan karena keimanannya dan karena mengharap ridha Allah, maka dosa-dosa sebelumnya diampuni."


3.    Pahalanya dilipatgandakan


Tidak hanya pengampunan dosa, Allah juga telah menyediakan bonus pahala berlipat-lipat kepada siapapun yang berbuat baik pada bulan mulia ini. Rasulullah bersabda, "Setiap amal anak keturunan Adam dilipatgandakan. Tiap satu kebaikan sepuluh lipad gandanya hingga tujuh ratus lipat gandanya." (HR. Bukhari Muslim)


Bahkan amalan-amalan sunnah yang dikerjakan pada Ramadhan, pahalanya dianggap sama dengan mengerjakana amalan wajib (HR. Bahaiqi dan Ibnu Khuzaimah). Maka perbanyaklah amal dan ibadah, mumpung Allah menggelar obral pahala.


4.    Pintu surga dibuka dan neraka ditutup


"Kalau datang bulan Ramadhan terbuka pintu surga, tertutup pintu neraka, dan setan-setan  terbelenggu."(HR Muslim)


Kenapa pintu surga terbuka? Karena sedikit saja amal perbuatan yang dilakukan, bisa mengantar seseorang ke surga. Boleh diibaratkan, bulan puasa itu bulan obral. Orang yang tidak membeli akan merugi.

Amal sedikit saja dilipatgandakan ganjarannya sedemikian banyak. Obral ganjaran itu untuk mendorong orang melakukan amal-amal kebaikan di bulan Ramadhan. Dengan demikian otomatis pintu neraka tertutup dan tidak ada lagi kesempatan buat setan menggoda manusia.


5.    Ibadah istimewa


Keistimewaan puasa ini dikatakan Allah lewat hadis qudsinya, "Setiap amalan anak Adam itu untuk dirinya, kecuali puasa. Itu milik-Ku dan Aku yang membalasnya karena ia (orang yang berpuasa) meninggalkan syahwat dan makanannya karena Aku." (HR Bukhari Muslim)


Menurut Quraish Shihab, ahli tafsir kondang dari IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, puasa dikatakan untuk Allah dalam arti untuk meneladani sifat-sifat Allah. Itulah subtansi puasa.

Misalnya, dalam bidang jasmani, kita tahu Tuhan tidak beristri. Jadi ketika berpuasa dia tidak boleh melakukan hubungan seks. Allah tidak makan, tapi memberi makan. Itu diteladani, maka ketika berpuasa kita tidak makan, tapi kita memberi makan. Kita dianjurkan untuk mengajak orang berbuka puasa. Ini tahap dasar meneladani Allah.

Masih ada tahap lain yang lebih tinggi dari sekedar itu. Maha Pemurah adalah salah satu sifat Tuhan yang seharusnya juga kita teladani. Maka dalam berpuasa, kita dianjurkan banyak bersedekah dan berbuat kebaikan. Tuhan Maha Mengetahui. Maka dalam berpuasa, kita harus banyak belajar. Belajar bisa lewat membaca al-Qur'an, membaca kitab-kitab yang bermanfaat, meningkatkan pengetahuan ilmiah.

Allah swt setiap saat sibuk mengurus makhluk-Nya. Dia bukan hanya mengurus manusia. Dia juga mengurus binatang. Dia mengurus semut. Dia mengurus rumput-rumput yang bergoyang. Manusia yang berpuasa meneladani Tuhan dalam sifat-sifat ini, sehingga dia harus selalu dalam kesibukan.

Perlu ditekankan meneladani Tuhan itu sesuai dengan kemampuan kita sebagai manusia. Kita tidak  mampu untuk tidak tidur sepanjang malam, tidurlah secukupnya. Kita tidak mampu untuk terus- menerus tidak makan dan tidak minum. Kalau begitu, tidak makan dan tidak minum cukup sejak terbitnya fajar sampai tenggelamnya matahari saja.

6.    Dicintai Allah


Nah, sesesorang yang meneladani Allah sehingga dia dekat kepada-Nya. Bila sudah dekat, minta apa saja akan mudah dikabulkan. Bila Allah telah mencintai hambanya, dilukiskan dalam satu hadis Qudsi, "Kalau Aku telah mencintai seseorang, Aku menjadi pendengaran untuk telinganya, menjadi penglihatan  untuk matanya, menjadi pegangan untuk tangannya, menjadi langkah untuk kakinya." (HR Bukhari)


7.    Do'a dikabulkan


"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, katakanlah bahwa Aku dekat. Aku  mengabulkan permohonan orang berdo'a apabila dia berdo'a, maka hendaklah mereka itu memenuhi  (segala perintah)Ku." (QS. al-Baqarah: 186)


Memperhatikan redaksi kalimat ayat di atas, berarti ada orang berdo'a tapi sebenarnya tidak berdo'a.  Yaitu do'anya orang-orang yang tidak memenuhi syarat. Apa syaratnya? "maka hendaklah mereka itu  memenuhi (segala perintah)Ku."

Benar, berdo'a pada Ramadhan punya tempat khusus, seperti dikatakan Nabi saw, "Tiga do'a yang tidak ditolak; orang berpuasa hingga berbuka puasa, pemimpin yang adil dan do'anya orang teraniaya. Allah  mengangkat do'anya ke awan dan membukakan pintu-pintu langit. 'Demi kebesaranKu, engkau pasti Aku tolong meski tidak sekarang." (HR Ahmad dan Tirmidzi)

Namun harus diingat bahwa segala makanan yang kita makan, kecucian pakaian, kesucian tempat, itu punya hubungan yang erat dengan pengabulan do'a. Nabi pernah bersabda, ada seorang yang sudah kumuh pakaiannya, kusut rambutnya berdo'a kepada Tuhan. Sebenarnya keadaannya yang kumuh itu bisa mengantarkan do'anya dia diterima. Tapi kalau makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya yang dipakainya terambil dari barang yang haram, bagaimana bisa dikabulkan doa'nya?

Jadi do'a itu berkaitan erat dengan kesucian jiwa, pakaian dan makanan. Di bulan Ramadhan jiwa kita diasah hingga bersih. Semakin bersih jiwa kita, semakin tulus kita, semakin bersih tempat, pakaian dan makanan, semakin besar kemungkinan untuk dikabulkan do'a.


8. Turunnya Lailatul Qodar


Pada bulan Ramadhan Allah menurunkan satu malam yang sangat mulia. Saking mulianya Allah menggambarkan malam itu nilainya lebih dari seribu bulan (QS. al-Qadr). Dikatakan mulia, pertama lantaran malam itulah awal al-Qur'an diturunkan. Kedua, begitu banyak anugerah Allah dijatuhkan pada malam itu.


Beberapa hadits shahih meriwayatkan malam laulatul qodar itu jatuh pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Seperti dirawikan Imam Ahmad, "Lailatul qadar adalah di akhir bulan Ramadhan tepatnya di sepuluhb terakhir, malam keduapuluh satu atau duapuluh tiga atau duapuluh lima atau duapuluh tujuh atau duapuluh sembilan atau akhir malam Ramadhan. Barangsiapa mengerjakan qiyamullail (shalat malam) pada malam tersebut karena mengharap ridha-Ku, maka diampuni dosanya yang lampau atau yang akan datang."

Mengapa ditaruh diakhir Ramadhan, bukan pada awal Ramadhan? Rupanya karena dua puluh malam sebelumnya kita mengasah dan mengasuh jiwa kita. Itu adalah suatu persiapan untuk menyambut lailatul qodar.

Ada dua tanda lailatul qadar. Al Qur'an menyatakan, "Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat JIbril dengan izin Tuhan mereka untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan / kedamaian sampai terbit fajar. (QS al-Qadr: 4-5)

Malaikat bersifat gaib, kecuali bila berubah bentuk menjadi manusia. Tapi kehadiran malaikat dapat dirasakan. Syekh Muhammad Abduh menggambarkan, "Kalau Anda menemukan sesuatu yang sangat berharga, di dalam hati Anda akan tercetus suatu bisikan, 'Ambil barang itu!' Ada bisikan lain berkata, 'Jangan ambil, itu bukan milikmu!' Bisikan pertama adalah bisikan setan. Bisikan kedua adalah bisikan malaikat." Dengan demikian, bisikan malaikat selalu mendorong seseorang untuk melakukan hal-hal positif. Jadi kalau ada seseorang yang dari hari demi hari sisi kebajikan dan positifnya terus bertambah, maka yakinlah bahwa ia telah bertemu dengan lailatul qodar.


9. Meningkatkan kesehatan


Sudah banyak terbukti bahwa puasa dapat meningkatkan kesehatan. Misalnya, dengan puasa maka organ-organ pencernaan dapat istirahat. Pada hari biasa alat-alat pencernaan di dalam tubuh bekerja keras. Setiap makanan yang masuk ke dalam tubuh memerlukan proses pencernaan kurang lebih delapan jam. Empat jam diproses di dalam lambung dan empat jam di usus kecil (ileum).


Jika malam sahur dilakukan pada pukul 04.00 pagi, berarti pukul 12 siang alat pencernaan selesai bekerja. Dari pukul 12 siang sampai waktu berbuka, kurang lebih selama enam jam, alat pencernaan mengalami istirahat total.

Meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Berdasarkan penelitian yang dilakukan para ahli kesehatan, ternyata dengan berpuasa sel darah putih meningkat dengan pesat sekali. Penambahan jumlah sel darah putih secara otomatis akan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Menghambat perkembangan atau pertumbuhan bakteri, virus dan sel kanker. Dalam tubuh manusia terdapat parasit-parasit yang menumpang makan dan minum. Dengan menghentikan pemasukan makanan, maka kuman-kuman penyakit seperti bakteri-bakteri dan sel-sel kanker tidak akan bisa bertahan hidup. Mereka akan keluar melalui cairan tubuh bersama sel-sel yang telah mati dan toksin.

Manfaat puasa yang lain adalah membersihkan tubuh dari racun kotoran dan ampas, mempercepat regenasi kulit, menciptakan keseimbangan elektrolit di dalam lambung, memperbaiki fungsi hormon, meningkatkan fungsi organ reproduksi, meremajakan atau mempercepat regenerasi sel-sel tubuh, meningkatkan fungsi fisiologis organ tubuh, dan meningkatkan fungsi susunan syaraf.


10. Penuh harapan


Saat berpuasa, ada sesuatu yang diharap-harap. Harapan itu kian besar menjelang sore. Sehari penuh menahan lapar dan minum, lalu datang waktu buka, wah... rasanya lega sekali. Alhamdulillah. Itulah harapan yang terkabul. Apalagi harapan bertemu Tuhan, masya' Allah, menjadikan hidup lebih bermakna.


"Setiap orang berpuasa selalu mendapat dua kegembiraan, yaitu tatkala berbuka puasa dan saat bertemu dengan Tuhannya." (HR. Bukhari).


11. Masuk surga melalui pintu khusus, Rayyaan




"Sesungguhnya di surga itu ada sebuah pintu yang disebut rayyan yang akan dilewati oleh orang-orang yang berpuasa pada hari kiamat nanti, tidak diperbolehkan seseorang melewatinya selain mereka. Ketika mereka dipanggil, mereka akan segera bangkit dan masuk semuanya kemudian ditutup." (HR. Bukhari)


12. Minum air telaganya Rasulullah saw


"Barangsiapa pada bulan Ramadhan memberi makan kepada orang yang berbuka puasa, maka itu menjadi ampunan bagi dosa-dosanya, dan mendapat pahala yang sama tanpa sedikit pun mengurangi pahala orang lain.


Mereka (para sahabat) berkata, 'Wahai Rasulullah, tidak setiap kami mempunyai makanan untuk diberikan kepada orang yang berbuka puasa.' Beliau berkata, 'Allah memberikan pahala kepada orang yang memberi buka puasa meski dengan sebutir kurma, seteguk air, atau sesisip susu...Barangsiapa memberi minum orang yang berpuasa maka Allah akan memberinya minum seteguk dari telagak dimana ia tidak akan haus hingga masuk surga." (HR. Ibnu Khuzaimah dan Baihaqi)


13. Berkumpul dengan sanak keluarga


Pada tanggal 1 Syawal ummat Islam merayakan Hari Raya Idhul Fitri. Inilah hari kemenangan setelah berperang melawan hawa nafsu dan syetan selama bulan Ramadhan. Di Indonesia punya tradisi khusus untuk merayakan hari bahagia itu yang disebut Lebaran. Saat itu orang ramai melakukan silahtuhrahim dan saling memaafkan satu dengan yang lain. Termasuk kerabat-kerabat jauh datang berkumpul. Orang-orang yang bekerja di kota-kota pulang untuk merayakan lebaran di kampung bersama kedua orang tuanya. Maka setiap hari Raya selalu terjadi pemandangan khas, yaitu orang berduyun-duyun dan berjubel-jubel naik kendaraan mudik ke kampung halaman.


Silahturahim dan saling memaafkan itu menurut ajaran Islam bisa berlangsung kapan saja. Tidak mesti pada Hari Raya. Tetapi itu juga tidak dilarang. Justru itu momentum bagus. Mungkin, pada hari biasa kita sibuk dengan urusan masing-masing, sehingga tidak sempat lagi menjalin hubungan dengan  tetangga dan saudara yang lain. Padahal silahturahim itu dianjurkan Islam, sebagaimana dinyatakan hadis, "Siapa yang ingin rezekinya dibanyakkan dan umurnya dipanjangkan, hendaklah ia menghubungkan tali silaturahmi!" (HR. Bukhari)


14. Qaulan tsaqiilaa


Pada malam Ramadhan ditekankan (disunnahkan) untuk melakukan shalat malam dan tadarus al-Qur'an. Waktu paling baik menunaikan shalat malam sesungguhnya seperdua atau sepertiga malam terakhir (QS Al Muzzammil: 3). Tetapi demi kesemarakan syiar Islam pada Ramadhan ulama membolehkan melakukan terawih pada awal malam setelah shalat isya' dengan berjamaah di masjid. Shalat ini populer disebut shalat tarawih.


Shalat malam itu merupakan peneguhan jiwa, setelah siangnya sang jiwa dibersihkan dari nafsu-nafsu kotor lainnya. Ditekankan pula usai shalat malam untuk membaca Kitab Suci al-Qur'an secara tartil (memahami maknanya). Dengan membaca Kitab Suci itu seseorang bakal mendapat wawasan-wawasan yang luas dan mendalam, karena al-Qur'an memang sumber pengetahuan dan ilham.

Dengan keteguhan jiwa dan wawasan yang luas itulah Allah kemudian mengaruniai qaulan tsaqiilaa (perkataan yang berat). Perkataan-perkataan yang berbobot dan berwibawa. Ucapan-ucapannya selalu berisi kebenaran. Maka orang-orang yang suka melakukan shalat malam wajahnya bakal memancarkan kewibawaan.


15. Hartanya tersucikan


Setiap Muslim yang mampu pada setiap Ramadhan diwajibkan mengeluarkan zakat. Ada dua zakat, yaitu fitrah dan maal. Zakat fitrah besarnya 2,5 kilogram perorang berupa bahan-bahan makanan pokok. Sedangkan zakat maal besarnya 2,5 persen dari seluruh kekayaannya bila sudah mencapai batas nisab dan waktunya.


Zakat disamping dimaksudkan untuk menolong fakir miskin, juga guna mensucikan hartanya. Harta yang telah disucikan bakal mendatangkan barakah dan menghindarkan pemiliknya dari siksa api neraka. Harta yang barakah akan mendatangkan ketenangan, kedamaian dan kesejahteraan. Sebaliknya, harta yang tidak barakah akan mengundang kekhawatiran dan ketidaksejahteraan.

Wasiat Aqidah Imam Syafi'i

Imam Syafi'i, begitulah orang-orang menyebut dan mengenal nama ini, begitu lekat di dalam hati, setelah nama-nama seperti Khulafaur Rasyidin. Namun sangat disayangkan, orang-orang mengenal Imam Syafi'i hanya dalam kapasitasnya sebagai ahli fiqih. Padahal beliau adalah tokoh Ahlus Sunnah wal Jama'ah dengan multi keahlian. Karena itu ketika memasuki Baghdad, beliau dijuluki Nashirul Hadits (pembela hadits). (Al-Majmu', Syarhul Muhazzab, 1/10). Imam Adz-Dzahabi menjuluki beliau dengan sebutan Nashirus Sunnah (pembela sunnah) dan salah seorang mujaddid (pembaharu) pada abad kedua hijriyah. (Siar A'lam, 10/5-6;46 dan Tadzkiratul Huffazh, 1/361). 


Dalam hal aqidah, Imam Syafi'i memiliki wasiat yang sangat berharga. 

Muhammad bin Ali bin Shabbah Al-Baldani berkata: "Inilah wasiat Imam Syafi'i yang diberikan kepada para sahabatnya, 

'Hendaklah Anda bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah Yang Maha Satu, yang tiada sekutu bagiNya. Dan sesungguhnya Muhammad bin Abdillah adalah hamba dan RasulNya. Kami tidak membedakan para rasul antara satu dengan yang lain. Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku hanya untuk Allah semata, Tuhan semesta alam yang tiada bersekutu dengan sesuatu pun. Untuk itulah aku diperintah, dan saya termasuk golongan orang yang menyerahkan diri kepadaNya. Sesungguhnya Allah membangkitkan orang dari kubur dan sesungguhnya Surga itu haq, Neraka itu haq, adzab Neraka itu haq, hisab itu haq dan timbangan amal serta jembatan itu haq dan benar adanya. Allah subhanahu wa ta'ala membalas hambaNya sesuai dengan amal perbuatannya. Di atas keyakinan ini aku hidup dan mati, dan dibangkitkan lagi Insya Allah. Sesungguhnya Al-Qur'an itu adalah kalam Allah, bukan makhluk ciptaanNya. 

Sesungguhnya Allah di hari akhir nanti akan dilihat oleh orang-orang mukmin dengan mata telanjang, jelas, terang tanpa ada suatu penghalang, dan mereka mendengar firmanNya, sedangkan Dia berada di atas 'Arsy. Sesungguhnya takdir, baik buruknya adalah berasal dari Allah Yang Maha Perkasa dan Agung. Tidak terjadi sesuatu kecuali apa yang Allah kehendaki dan Dia tetapkan dalam qadha' qadarNya. 

Sesungguhnya sebaik-baik manusia setelah Baginda Rasul shallallahu 'alaihi wasallamadalah Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali radhiallahu 'anhum. Aku mencintai dan setia kepada mereka, dan memohonkan ampun bagi mereka, bagi pengikut perang Jamal dan Shiffin, baik yang membunuh maupun yang terbunuh, dan bagi segenap Nabi. Kami setia kepada pemimpin negara Islam (yang berdasarkan Al-Qur'an dan As-Sunnah) selama mereka mendirikan shalat. Tidak boleh membangkang serta memberontak mereka dengan senjata. Kekhilafahan (kepemimpinan) berada di tangan orang Quraisy. Dan sesungguhnya setiap yang banyaknya memabukkan, maka sedikitnya pun diharamkan. Dan nikah mut'ah adalah haram. 

Aku berwasiat kepadamu dengan taqwa kepada Allah, konsisten dengan sunnah dan atsar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan para sahabatnya. Tinggalkanlah bid'ah dan hawa nafsu. Bertaqwalah kepada Allah sejauh yang engkau mampu. Ikutilah shalat Jum'at, jama'ah dan sunnah (Rasul). Berimanlah dan pelajarilah agama ini. Siapa yang mendatangiku di waktu ajalku tiba, maka bimbinglah aku membaca "Laailahaillallah wahdahu lasyarikalahu waanna Muhammadan 'abduhu warasuluh". 

Di antara yang diriwayatkan Abu Tsaur dan Abu Syu'aib tentang wasiat Imam Syafi'i adalah, 

"Aku tidak mengkafirkan seseorang dari ahli tauhid dengan sebuah dosa, sekalipun mengerjakan dosa besar, aku serahkan mereka kepada Allah Azza Wajalla dan kepada takdir serta iradah-Nya, baik atau buruknya, dan keduanya adalah makhluk, diciptakan atas para hamba dari Allah subhanahu wa ta'ala. Siapa yang dikehendaki menjadi kafir, kafirlah dia, dan siapa yang dikehendakiNya menjadi mukmin, mukminlah dia. Tetapi Allah subhanahu wa ta'ala tidak ridha dengan keburukan dan kejahatan dan tidak memerintahkan atau menyukainya. Dia memerintahkan ketaatan, mencintai dan meridhainya. Orang yang baik dari umat Muhammad masuk Surga bukan karena kebaikannya (tetapi karena rahmatNya). Dan orang jahat masuk Neraka bukan karena kejahatannya semata. Dia menciptakan makhluk berdasarkan keinginan dan kehendakNya, maka segala sesuatu dimudahkan bagi orang yang diperuntukkannya, sebagaimana yang terdapat dalam hadits. (Riwayat Al-Bukhari, Muslim dan lainnya). 

Aku mengakui hak salaf yang dipilih oleh Allah subhanahu wa ta'ala untuk menyertai NabiNya, mengambil keutamaannya. Aku menutup mulut dari apa yang terjadi di antara mereka, pertentangan ataupun peperangan baik besar maupun kecil. Aku mendahulukan Abu Bakar, kemudian Umar kemudian Utsman kemudian Ali radhiallahu 'anhum. Mereka adalah Khulafaur Rasyidin. Aku ikat hati dan lisanku, bahwa Al-Qur'an adalah kalamullah yang diturunkan, bukan makhluk yang diciptakan. Sedangkan mempermasalahkan lafazh (ucapan seseorang yang melafazhkan Al-Qur'an apakah makhluk atau bukan) adalah bid'ah, begitu pula sikap tawaqquf (diam, tidak mau mengatakan Al-Qur'an itu bukan makhluk, juga tidak mau mengatakan Al-Qur'an itu makhluk") adalah bid'ah. Iman adalah ucapan dan amalan yang mengalami pasang surut. (Lihat Al-Amru bil Ittiba', As-Suyuthi, hal. 152-154, tahqiq Mustofa Asyur; Ijtima'ul Juyusyil Islamiyah, Ibnul Qayyim, 165). 

Kesimpulan wasiat di atas yaitu: 

Aqidah Imam Syafi'i adalah aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah; 

Sumber aqidah Imam Syafi'i adalah Al-Qur'an dan As-Sunnah. Beliau pernah mengucapkan: "Sebuah ucapan seperti apapun tidak akan pasti (tidak diterima) kecuali dengan (dasar) Kitabullah atau Sunnah RasulNya. Dan setiap yang berbicara tidak berdasarkan Al-Kitab dan As-Sunnah, maka ia adalah mengigau (membual, tidak ada artinya). Waallu a'lam." ( Manaqibusy Syafi'i, 1/470&475); 

Manhaj Imam Syafi'i dalam aqidah menetapkan apa yang ditetapkan oleh Allah dan RasulNya, dan menolak apa yang ditolak oleh Allah dan RasulNya. Karena itu beliau menetapkan sifat istiwa' (Allah bersemayam di atas), ru'yatul mukminin lirrabbihim (orang mukmin melihat Tuhannya) dan lain sebagainya; 

Dalam hal sifat-sifat Allah, Imam Syafi'i mengimani makna zhahirnya lafazh tanpa takwil (meniadakan makna tersebut) apalagi ta'thil (membelokkan maknanya). Beliau berkata: "Hadits itu berdasarkan zhahirnya. Dan jika ia mengandung makna lebih dari satu, maka makna yang lebih mirip dengan zhahirnya itu yang lebih utama." (Al-Mizanul Kubra, 1/60; Ijtima'ul Juyusy, 95). 

Imam Syafi'i pernah ditanya tentang sifat-sifat Allah yang harus diimani, maka beliau menjawab, 'Allah memiliki nama-nama dan sifat-sifat yang telah dikabarkan oleh kitabNya dan dijelaskan oleh NabiNya kepada umatnya. Tidak seorang pun boleh menolaknya setelah hujjah (keterangan) sampai kepadanya karena Al-Qur'an turun dengan membawa nama-nama dan sifat-sifat itu. Maka barangsiapa yang menolaknya setelah tegaknya hujjah, ia adalah kafir. Adapun sebelum tegaknya hujjah, ia adalah ma'dzur (diampuni) karena kebodohannya, sebab hal (nama-nama dan sifat-sifat Allah) itu tidak bisa diketahui dengan akal dan pemikiran. Allah memberitahukan bahwa Dia memiliki sifat "Yadaini" (dua tangan), dengan firmanNya: "Tetapi kedua tangan Allah terbuka" (Al-Maidah: 64). Dia memiliki wajah, dengan firmanNya: "Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali wajahNya" (Al-Qashash: 88)." (Manaqib Asy-Syafi'i, Baihaqi, 1/412-413; Ushul I'tiqad Ahlis Sunnah, Al-Lalikai, 2/702; Siyar A'lam An-Nubala', 10/79-80; Ijtima' Al-Juyusy Al-Islamiyah, Ibnul Qayyim, 94). 

Kata-kata "As-Sunnah" dalam ucapan dan wasiat Imam Syafi'i dimaksudkan untuk tiga arti. 

Pertama, adalah apa saja yang diajarkan dan diamalkan oleh Rasulullah, berarti lawan dari bid'ah. 

Kedua, adalah aqidah shahihah yang disebut juga tauhid (lawan dari kalam atau ra'yu). Berarti ilmu tauhid adalah bukan ilmu kalam begitu pula sebaliknya. 

Imam Syafi'i berkata: "Siapa yang mendalami ilmu kalam, maka seakan-akan ia telah menyelam ke dalam samudera ketika ombaknya sedang menggunung". (Al-Mizanul Kubra, Asy-Sya'rani, 1/60). 

Ketiga, As-Sunnah dimaksudkan sebagai sinonim dari hadits yaitu apa yang datang dari Rasulullah selain Al-Qur'an. 

Ahlus Sunnah disebut juga oleh Imam Syafi'i dengan sebutan Ahlul Hadits. Karena itu beliau juga berwasiat: "Ikutilah Ahlul Hadits, karena mereka adalah manusia yang paling banyak benarnya." (Al-Adab Asy-Syar'iyah, Ibnu Muflih, 1/231). "Ahli Hadits di setiap zaman adalah bagaikan sahabat Nabi." (Al-Mizanul Kubra, 1/60) 


Di antara Ahlul Hadits yang diperintahkan oleh Imam Syafi'i untuk diikuti adalah Imam Ahmad bin Hanbal, murid Imam Syafi'i sendiri yang menurut Imam Nawawi : "Imam Ahmad adalah imamnya Ashhabul Hadits, imam Ahli Hadits." (Al-Majmu', 1/10).

Alasan Takdir Dalam Berbuat Maksiat


Sebagian orang ada yang beralasan dengan takdir ketika berbuat maksiat atau dosa.
Seorang pencuri, perampok atau peminum minuman keras, bisa jadi akan mengatakan, "Habis mau bagaimana, memang sudah dari sananya," maksudnya sudah ditetapkan olah Allah subhanahu wata’ala. Ada kalanya mereka mengatakan demikian karena untuk menenangkan atau menghibur diri. Bahkan ada yang mengaku bahwa itu adalah bagian dari keimanan terhadap qadha' dan qadar. Yakni qadar Allah yang baik dan yang buruk yang manis maupun yang pahit, semuanya dari Allah. Sehingga dengan alasan itu seakan-akan mereka terbebas dari kesalahan dan tuntutan dosa, karena apa yang dia lakukan berupa kemaksiatan adalah berasal dari ketetapan Allah juga. Benarkah demikian? 


Pada dasarnya memang segala sesuatu adalah ciptaan Allah subhanahu wata’ala, apa yang Dia kehendaki pasti terjadi dan apa yang tidak Dia kehendaki maka tidak akan terjadi. Hanya Allah sendirilah yang bukan makhluk, baik Dzat maupun sifat-sifat-Nya, sedangkan selain Dia adalah makhluk, Dialah Al- Khaliq. Dan di antara makhluk Allah subhanahu wata’ala adalah kebaikan dan keburukan, segala yang baik dan segala yang buruk. Makhluk ciptaan Allah yang baik misalnya malaikat dan para nabi, dan makhluk Allah yang buruk misalnya Iblis dan para penentang rasul seperti Abu Lahab, Abu Jahal dan orang yang semisalnya. 

Namun harus diingat bahwa Allah subhanahu wata’ala menjadikan manusia ini bukan seperti robot yang tergantung operator. Bukan pula seperti batu dan pohon. Manusia adalah makhluk mukallaf yang diberi kemampuan dapat membedakan yang baik dan buruk serta kemampuan memilihnya, sebagaimana firman-Nya, artinya, 


“Dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya.” (QS.Hud:7) 

“Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” (QS. 67:2) 

“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat.” (QS. 76:2)
Ayat-ayat di atas menunjukkan bahwa manusia diciptakan oleh Allah untuk diuji agar berbuat baik menurut kemampuannya. Dia akan melaksanakan ataukah tidak setelah mengetahui kebaikan tersebut. Dan kemampuan seperti ini telah ada pada manusia sebagai anugrah dari Allah, yakni berupa:

1. Akal sehat, yang merupakan tumpuan taklif. Oleh karena itu, setiap orang yang berakal sehat adalah mukallaf, sehingga siapa saja yang hilang akalnya, maka secara otomatis hilang pula taklif dari dirinya. Sebagai misal, orang gila yang mengambil uang atau benda milik orang lain, atau tidak shalat maka tidak dapat disalahkan, karena akal sehatnya hilang sehingga taklif (beban dosa) dari perbuatan salahnya juga hilang.

2. Normalnya alat/sarana yang menjadi tolok ukur kemampuan dari segi kesehatan dan kemampuan.Maksud nya adalah anggota badan yang normal yang dengannya memungkinkan seseorang untuk mengerjakan kebaikan tersebut. Oleh karena itu orang yang sedang sakit tidak kena beban puasa atau shalat berjama'ah di masjid dan beban-beban lain yang dia tidak mampu melakukan nya dalam kondisi tertentu. Ada pun yang dia mampu, maka tetap menjadi taklif baginya, misalnya shalat dengan berbaring.

Faktor yang memotivasi kebaikan adalah: pertama; Fithrah (naluri asli manusia yang condong kepada kebaikan). Ke dua; Akal yang mampu membedakan dan menganalisa, dan yang ke tiga; Wahyu Allah yang diberikan kepada rasul dan telah disampaikan kepada manusia.

Sedangkan yang memotivasi kejahatan adalah syetan, yang didukung dengan keinginan-keinginan nafsu manusia, dan nafsu inilah yang biasa dimanfaatkan oleh setan. Allah subhanahu wata’ala telah memberikan kemampuan kepada setan untuk mempengaruhi manusia, namun manusia juga diberi senjata untuk menghadapinya, yaitu petunjuk jalan dan perlindungan bagi siapa saja yang berlindung kepada-Nya. Terserah manusia akan menggunakan senjata tersebut atau tidak. Allah subhanahu wata’ala telah memerintahkan manusia untuk berlindung kepada-Nya dari kejahatan setan. Dia berfirman, artinya,
“Katakanlah, "Aku berlindung kepada Rabb manusia". Raja manusia. Sembahan manusia, dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari jin dan manusia.” (QS. 114:1-6)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
"Sesungguhnya setan itu mengalir pada tubuh manusia seperti mengalirnya darah." (HR.al-Bukhari)
Allah subhanahu wata’ala adalah hakim yang Maha Adil. Dia mempunyai hujjah-hujjah yang nyata atas hamba-hamba Nya. Dia menjadikan faktor pendorong kebaikan lebih banyak daripada faktor pendorong kejahatan, dan Dia menjelas kan dua jalan ini melalui firman-Nya, artinya,
"Dan kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan." (QS. Al Balad:10)
Setelah itu manusia mengambil jalan yang dia kehendaki berdasarkan pilihannya. Maka siapa saja yang menempuh jalan kebaikan, menuruti faktor pendorong kebaikan, mengalahkan faktor pendorong keburukan, maka dia berhak mendapatkan ganjaran pahala. Dan barang siapa yang memilih jalan keburukan, mengikuti faktor pendorong keburukan, maka dia berhak mendapatkan siksa.

Keseluruhan perbuatannya itu terjadi atas kemauan dan pilihan manusia sendiri. Dia merasakan dengan kesadaran yang sepenuhnya, bahwa dia tidak dipaksa untuk melakukannya. Dan jika dia mau, maka ia tidak berbuat yang demikian itu. Semua ini dapat dimengerti secara sempurna dan dirasakan oleh setiap insan, dan juga telah dinyatakan oleh dalil-dalil al-Qur'an dan as-Sunnah yang suci.

Kemudian pelaksanaan kebaikan maupun keburukan oleh manusia tidak menafikan penisbatan (terjadinya) kepada Allah yang menciptakan, karena Dia adalah Dzat yang mencipta kan segala sesuatu dan sebab-sebab kejadian. Namun keburukan yang dilakukan oleh manusia bukanlah kehendak Allah, sehingga tidak mungkin untuk dinisbatkan kepada Allah, terbukti Allah mengutus rasul, menurunkan wahyu dan membekali manusia dengan akal dan fithrah yang lurus.

Maka apabila ada manusia yang beralasan dengan qadar untuk berbuat maksiat, jelas alasannya tidak dapat diterima dan tidak masuk akal. Allah subhanahu wata’ala telah mencela orang-orang musyrik yang berdalih dengan masyi'ah (kehendak) Allah atas kekufuran yang mereka lakukan dalam firman Nya, artinya,
"Orang-orang yang mempersekutukan Allah, akan mengatakan, "Jika Allah menghendaki, niscaya kami dan bapak-bapak kami tidak mempersekutukan-Nya dan tidak (pula) kami mengharamkan barang sesuatu apa pun". Demikian pulalah orang-orang yang sebelum mereka telah mendustakan (para rasul) sampai mereka merasakan siksaan Kami". Kamu tidak mengikuti kecuali persangkaan belaka, dan kamu tidak lain hanya berdusta.” (QS. 6:148) 

“Dan berkatalah orang-orang musyrik, "Jika Allah menghendaki, niscaya kami tidak akan menyembah sesuatu apa pun selain Dia, baik kami maupun bapak-bapak kami, dan tidak pula kami mengharamkan sesuatu pun tanpa (izin)-Nya".Demikianlah yang diperbuat orang-orang sebelum mereka; maka tidak ada kewajiban atas para rasul, selain dari menyampaikan (amanat Allah) dengan terang.” (QS. 16:35)

Mereka orang-orang musyrik berdalil dengan masyi'ah (kehendak) Allah, atas dasar ridha dan mahabbah-Nya dan bahkan mereka menjadikan masyi'ah sebagai tanda ridha. Padahal Allah tidak mencintai kesyirikan dan tidak pula meridhainya, bahkan Allah subhanahu wata’ala mengutuk dan melarangnya. Maka apa yang dia perintahkan itulah yang diridhai dan dicintai, dan apa yang Dia larang adalah yang dicela dan dimurkai.

Oleh karena itu, berhujah dengan qadar ketika melaksanakan keburukan adalah merusak dan menghilangkan makna balasan atas amal perbuatan baik, juga merusak hikmah penciptaan surga dan neraka. Sehingga akan menjadi sama saja antara orang yang berbuat baik dengan orang yang paling jahat sekalipun. Semua masuk surga dan tidak ada yang disiksa. Sama saja antara Fir'aun dan Nabi Musa ’alaihis salam, antara Nabi Ibrahim ’alaihis salam dengan Namrudz, antara Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dengan Abu Jahal dan Abu Lahab. Ini jelas tidak mungkin, karena bertentangan dengan sifat Allah yang Maha Adil.

Kemudian orang yang berdalih dengan takdir pasti tidak akan mau menerima hujjah orang lain yang juga berdalih dengan takdir. Andaikan suatu saat ada orang lain yang mengambil hartanya, atau mencederai dan bahkan membunuh keluarganya -misalnya-, maka apakah dia menerima alasan orang yang berbuat jahat terhadapnya itu, ketika mengatakan, "Ini adalah takdir dari Allah, jangan salahkan saya." Tentu tidak, bahkan ia menuntut haknya dan meminta agar diterapkan hukuman atas orang yang telah menyalahi hukum dengan berbuat jahat terhadapnya. Apa yang terjadi memang benar takdir Allah, namun kehendak jahat dan buruk tersebut adalah dari pelakunya. Dia berbuat secara sadar, tidak dalam keadaan hilang akal, dan sebenarnya dia juga punya pilihan dan kemampuan untuk tidak melakukan hal itu.

Dan ada satu pertanyaan yang cukup mengherankan untuk orang yang beralasan dengan takdir ketika melakukan maksiat yaitu, mengapa dia tidak beralasan dengan takdir juga ketika melakukan kebaikan? Sehingga tidak perlu mengharap pahala dan surga, karena Allah-lah yang menakdirkan kebaikan itu. Ini merupakan sikap seenaknya dan tidak konsisten. Ketika berbuat buruk dinisbatkan kepada Allah subhanahu wata’ala sedangkan ketika berbuat baik dinisbatkan kepada diri sendiri.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa beralasan dengan takdir ketika melakukan kejahatan dan kemaksiatan adalah tidak benar dan alasannya tidak dapat diterima. Seandainya takdir adalah hujjah untuk kemaksiatan, maka tentu akan menjadi hujjah bagi semuanya, dalam segala urusan dan dalam kondisi apa pun. Sehingga tidak ada bedanya antara orang yang berbuat baik dan yang berbuat jahat. Lalu apa gunanya Allah subhanahu wata’ala menjanjikan balasan pahala bagi yang berbuat baik dan siksa bagi yang berbuat jahat, jika semua orang yang berbuat jahat diterima alasannya, yaitu karena sudah takdir?

Oleh karena itu, seorang mukallaf senantiasa dituntut untuk melakukan kebaikan (setelah dia tahu) dan meninggalkan keburukan selama akal sehatnya masih belum hilang dan dia memiliki kemampuan untuk melakukan hal itu. Wallahu a’lam bish shawab.

Sumber: “Kitab Tauhid 2 Ali,” hal 176-181, dengan beberapa penambahan dan penyesuaian. (Abu Ahmad Taqiyuddin)

Seraut Wajah Rasulullah


Dalam sebuah hadits, seorang sahabat berkata bahwa pada suatu ketika di malam purnama yang terang benderang, ia berkali-kali memandang antara wajah rasulullah SAW dan rembulan. Maka, didapatinya, bahwa wajah Rasul terkasih adalah lebih indah dari rembulan, subhanallah. Mahasuci Allah yang telah menempatkan kita di bumi-Nya yang terhampar luas. Mahaagung Ia yang memikulkan di atas pundak kita, amanah untuk menjadi pemakmur bumi, Maha Terpuji Keadilannya, yang telah memberi kita dua bekal utama, kitab yang berisi wahyu-wahyu-Nya, dan manusia yang menjadi rasul-rasul-Nya. Rasul adalah utusan Allah. Ia manusia biasa, sebagaimana juga yang lainnya. 


Keberadaannya adalah agar manusia tahu, bagaimana mesti bersikap selama di dunia. Hidup kita, sesungguhnya adalah masalah. Ketika kita menerima kesepakatan dengan Allah SWT, untuk lahir ke dunia, maka masalah dimulai. Sepanjang hidup, kita dirundung olehnya. Bahkan kematian, bukanlah akhir dari masalah. Justru kematian adalah gerbang pembuka menuju masalah terbesar yang mesti kita hadapi, yaitu perhitungan dengan Allah, untuk ditentukan kemana kita menghabiskan waktu selamanya. Di neraka, lembah kebinasaan tak berkesudahan.

Hidup memang masalah. Banyak kesulitan melanda, tidak sedikit celah keputus-asaan menganga. Namun manusia beruntung, sebab Allah Mahaadil. Hidup memang susah, namun Allah membuatnya mudah, yaitu dengan mengutus Rasul-rasul-Nya. “Dan tidak kami utus engkau (Muhammad) kecuali sebagai rahmat bagi sekalian alam”. (Q.S. Al Anbia [21] : 107). 

Kita yang hidup di akhir zaman, mendapat tantangan luar biasa berat. Melaksanakan amanah untuk menjadi khalufatu fil ardl, bagai menggenggam bara panas. Akan tetapi semua itu telah ada dalam perhitungan Allah, sehingga untuk hamba-hamba-Nya diakhir zaman, Allah utus seorang Rosul mulia, yang seluruh sifat yang ada pada Rosul-rosul sebelumnya. Kecerdasan Nabi Daud, ketabahan Nabi Ayyub, Ketampanan Nabi Yusuf, kedermawanan Nabi Ibrahim, dan seterusnya. Dialah Nabi Muhammad SAW.

Allah SWT membuka kesempatan pada hamba-hamba yang ingin mendekat pada-Nya, melalui diri sang Rosul panutan umat. Semakin mirip yang hamba lakukan dengan Rosululloh, maka dekat kedudukan dia dengan Allah. Sebab memang untuk itulah Rosul diutus. Buat menjadi contoh, bagaimana semestinya bersikap.Agar dapat dengan Allah, agar hidup menjadi ringan, meski syarat akan beban. Allah SWT dalam hal ini menjelaskan dalam firman-Nya, “Dan sesungguhnya Rosul Allah itu menjadi ikutan (tauladan) yang baik untuk kamu dan untuk orang yang mengharapkan menemui Allah di hari kemudian dan yang mengingati Allah Sebanyak-banyaknya.” {Q.S. Al Ahzab[33]:21}.

Maka, mengenal Rosululloh, adalah kekayaan yang tak ternilai harganya bagi kita. Rosululloh sungguh-sungguh dicipta oleh Allah untuk menjadi tauladan. Diamnya, pembicaraannya pula tindakan-tindakannya, dari ujung rambut sampai pangkal kakinya, semuanya pelajaran, seluruhnya adalah referensi berharga pembawa jalan keselamatan bagi yang mengikutinya.

Rasulullah, amat pemurah akan senyum. Seorang sahabat mengatakan bahwa tak pernah Rasulullah memandang (tentu saja sahabat yang bercerita ini adalah dari kalangan lelaki, sebab Rasulullah amat menjaga diri dari perempuaan non muslim,sekalipun hanya dari melihatnya) atau mendatanginya, melainkan senantiasa dengan tersenyum. Bibir tipisnya senantiasa menyungging indah, lahir dari keinginan tulus membahagiakan orang lain. Wallahu’alam.

2000 Nama Bayi Wanita Islam Pilihan

Hasil gambar untuk anak perempuan arabMemberi nama yang baik bagi bayinya adalah kewajiban setiap orang tua. Berikut daftar 2000 nama-nama bayi wanita islam pilihan, mudah-mudahan dapat menjadi referensi dalam memberi nama pada bayi wanita Anda.





Nama bayi wanita Islam


A
A'ishah : Istri Nabi (SAW) (Wife of the Prophet (SAW))
A'shadieeyah : Putri, imut, sempurna (Princess, cute, perfect)
Aa'idah : Nama narator hadits (Name of a narrator of hadith)
Aabidah : Penyembah (Worshipper)

Aabirah : Sekilas, sementara, fana (Fleeting, transitory, ephemeral)
Aabish : Putri Sa'ad yang adalah seorang ratu Iran (AN) (Daughter of Sa'd who was a queen of Iran (AN))
Aadila : Hanya, Jujur, Equal, Tegak (Just, Honest, Equal, Upright)
Aaeedah : Mengunjungi, yang kembali berkunjung, Reward (Visiting, Returning, Reward)
Aaeesha : Kehidupan, Vivaciousness, Hidup Sejahtera (Life, Vivaciousness, Living Prosperous)
Aafreeda : Dibuat, Diproduksi (Created, Produced)
Aafreen : Berani, Acclaim (Brave, Acclaim)
Aakifah : Setia, Dedicated (Devoted, Dedicated)
Aala : Karunia (Bounties)
Aaleyah : Ta'ala berdiri, sosial tertinggi (Exalted, Highest social standing)
Aalia : Exhalted, Noble (Exhalted, Noble)
Aalimah : Scholar, Kewenangan (Scholar, Authority)
Aaliyah : Tinggi, Menjulang (Tall, Towering)
Aamaal : Harapan, Aspirasi, Wishes (Hopes, Aspirations, Wishes)
Aamanee : Baik inginkan (Good wish)
Aamilah : Pelaku (baik) perbuatan, Benar (Doer of (good) deeds, Righteous)
Aaminah : Aman, Aman (Secured, Safe)
Aamira : Imperial, melimpah, dihuni (Imperial, Abundant, Inhabited)
Aanisah : Muda wanita, Maiden (Young lady, Maiden)
Aaqilah : Cerdas (Intelligent)
Aara : Memuja (Adoring)
Aarifah : Mengetahui, Wanita yang mengakui Islam (Knowing, Women who recognises Islam)
Aasia : Hope (Hope)
Aasimah : Protector, terdakwa, pusat (Protector, defendant, central)
Aatifa : Kasih sayang, simpati (Affection, Sympathy)
Aatikah : Dermawan (Generous)
Aatiqah : Bahu (dukungan) tua (Shoulder (support) old)
Aatirah : Harum (Fragrant)
Abasah : Putri al-Mahdi (Daughter of al-Mahdi)
Abda : Penyembah (Worshipper)
Abeedah : Penyembah (Worshipper)
Abeer : Fragrance (Fragrance)
Abeera : Campuran aroma kelopak Rose dan Sundal (The mixture of the smell of the petals of Rose and Sundal)
Abeerah : Rose, Saffron Sandal dicampur dalam wewangian (Rose, Sandal Saffron mixed together in fragrance)
Abia : Besar (Great)
Abida : Penyembah (Worshipper)
Abidah, Abida : Penyembah (Worshipper)
Abir : Serius, indah (Serious, beautiful)
Abir, Abeer : Fragrance, parfum (Fragrance, perfume)
Ablah : Sempurna (Perfectly formed)
Ablah, Abla, Ablaa : Sempurna (Perfectly formed)
Abqurah : Genius (Genius)
Abra : Contoh, pelajaran (Example, lesson)
Abrar : Dikhususkan untuk Tuhan (Devoted to God)
Ad'ifaah : Cerdas, berbakat (Smart, talented)
Adara : Perawan (Virgin)
Adawiyah : Musim panas tanaman (Summer plant)
Adeeba : Budidaya, Sopan (Cultured, Polite)
Adeela : Sama (Equal)
Adeelah : Hanya (Just)
Adeena : Saleh, semoga sukses (Pious, good luck)
Adeeva : Menyenangkan, Lembut (Pleasant, Gentle)
Adiba : Nah, santun, berbudaya, sopan; penulis (Well, mannered, cultured, polite; writer)
Adila : Kehakiman (Justice)
Adilah, Adila, Adeela : Sama, adil, jujur (Equal, just, honest)
Adn : Firdaus (Paradise)
Afaf : Suci, berbudi luhur, sopan, murni (Chaste, virtuous, decent, pure)
Afeefa : Suci (Chaste)
Afeerah : Ditutup dengan tanah atau debu (Covered with soil or dust)
Afia : Jauh dari semua Masalah (Away from all Problems)
Afifa : Rapi wanita (Neat lady)
Afifah : Murni, sederhana (Chaste, modest)
Afiyah : 'Kesehatan', bebas dari penyakit dan kesedihan ('Health', free from illness and grief)
Afizah : Seseorang yang tahu pembacaan qur'an tersebut (A person who knows the recital of the qur'an)
Afnan : Pohon cabang atau ranting (Tree branches or twigs)
Afra : Debu berwarna (Dust-coloured)
Afra, Afraa : Putih (White)
Afrah : Perayaan, festival (Celebrations, festivals)
Afreen : Friendly (Friendly)
Afsa : Nabi Muhammad (saw) istri (Prophet Mohammed's (PBUH) wife)
Afsana : Cerita (Story)
Afshan : Perhiasan bantu (Adornment aids)
Afsheen : Bersinar seperti bintang (Shine like a star)
Afya : Bayangan (Shadows)
Ahd : Sumpah, komitmen, delegasi (Pledge, commitment, delegation)
Ahdia : Unik, The One (Unique, The One)
Ahlam : Witty, imajinatif; orang yang memiliki mimpi yang menyenangkan (Witty, imaginative; one who has pleasant dreams)
Aidah : Mengunjungi, yang kembali berkunjung, Reward, Sekarang (Visiting, Returning, Reward, Present)
Aidah, Aida : Mengunjungi, kembali; hadiah (Visiting, returning; reward)
Aighar : Dia adalah seorang wanita, agama yang benar (She was a religious, righteous woman)
Aila : Noble (Noble)
Aimal : Hope (Hope)
Aimen : Kebanyakan mengucapkan selamat (Most Congratulated)
Ain : Mata, sehingga "berharga" (Eye, thus "precious")
Ain alsaba : Harta mata (Treasure of the eye)
Aini : Musim semi, bunga, sumber, pilihan (Spring, flower, source, choice)
Aisha : Kehidupan, Vivaciousness, Hidup Sejahtera, istri termuda Nabi Muhammad (saw) (Life, Vivaciousness, Living Prosperous, Youngest wife of the Prophet Muhammad (pbuh))
Aiza : Noble (Noble)
Ajeebah : Seorang narator hadits (A narrator of hadith)
Ajradah : Al-Ameeh, adalah seorang pemuja besar yang menyembah panjang di malam hari kadang-kadang sampai ke fajar (AN) (Al-Ameeh, was a great worshipper who worshipped long in the night sometimes right up to dawn (AN))
Ajwa : Nama tanggal di Saudia Arabia Pohon yang ditanam Kudus Prohpet (saw) (Name of a date in Saudia Arabia Tree planted by Holy Prohpet (PBUH))
Akia : Suster (Sister)
Akifah : Intent, sibuk (Intent, busy)
Akilah : Cerdas, logis, orang yang alasan (Intelligent, logical, one who reasons)
Akleema : Indah Salah satu putri Adam (AS) (Beautiful One of the daughters of Adam (AS))
Alaia : Berbudi luhur (Virtuous)
Aleemah : Mengetahui, Diketahuinya (Knowing, Knowledgeable)
Aleena : Sutra dari surga (Silk of heaven)
Aleeza : Joy (Joy)
Alhena : Sebuah cincin, (Sebuah bintang di konstelasi Gemini) (A ring; (A star in the constellation Gemini))
Alia : Indah (Beautiful)
Alika : Mencintai (Love)
Alima : Bijaksana (Wise)
Alimah : Terampil dalam musik atau tari (Skilled in music or dance)
Alina : Indah Tidak diverifikasi (Beautiful Not verified)
Alishba : Cantik (Pretty)
Aliyah : Ta'ala, mulia (Exalted, noble)
Aliyah, Aliyyah, Alia, Alia : Exaulted, tinggi, status sosial tertinggi (Exaulted, elevated, highest social standing)
Alleyah : Pemimpin (Leader)
Alma : Apple (Apple)
Almas : Berlian (Diamond)
Alraaz : Misteri (Mystery)
Altaf : Kebaikan, kesopanan (Kindness, politeness)
Aludra : Perawan (Virgin)
Alya : Keagungan (Loftiness)
Alzubra : (Sebuah bintang di konstelasi Leo) ((A star in the constellation Leo))
Amah : Putri Khalid bin Saeed (Daughter of Khalid bin Saeed)
Amal : Harapan, aspirasi (Hope, aspiration)
Amal, Amal, Aamal, Amala : Harapan, aspirasi (Hope, aspiration)
Amala : Harapan, Aspirasi (Hopes, Aspirations)
Aman : Keamanan, perdamaian, keamanan (Security, peace, safety)
Amana : Setia, percaya (Faithful, to believe)
Amani : Keinginan, aspirasi (Wishes, aspirations)
Amany : Sebuah keinginan (A Wish)
Amara : Abadi kecantikan, berita mendesak (Eternal beauty, urgent news)
Amatullah : Wanita hamba Allah (Female servant of Allah)
Amaya : Malam Hujan (Night Rain)
Ambar : Ambergris (Ambergris)
Amber : Permata (Jewel)
Ambereen : Fragarance, kuning, langit (Fragarance, amber, sky)
Ambreen : Sky (Sky)
Ameenah : Dapat dipercaya (Trustworthy)
Ameera : Noble wanita, putri (Noble lady, princess)
Amelia : Dapat dipercaya, indah (Trustworthy, beautiful)
Amilah : Penuh harapan (Hopeful)
Amina : Jujur (Honest)
Aminah : Dapat dipercaya, setia (Trustworthy, faithful)
Aminah, Amineh, Ameena : Dapat dipercaya, setia, aman; nama ibu dari Nabi (Trustworthy, faithful, secure; name of the mother of the Prophet)
Amira : Princess (Princess)
Amirah : Kerajaan wanita, Putri (Royal lady, Princess)
Amirah, Ameera : Putri, pemimpin (Princess, leader)
Amjad : Keindahan, kemegahan (Magnificence, splendor)
Ammarah : Penduduk (An inhabitant)
Amna : Perdamaian (Peace)
Amra : Princess (Princess)
Amrah : Tutup kepala (Headgear)
Amreen : Sky (Sky)
Amsah : Ramah; perusahaan yang baik (Friendly; of good company)
Amtullah : Wanita hamba Allah (Female servant of Allah)
Ana : Prestise, penghormatan diri (Prestige, self respect)
Anah : Kesabaran, keuletan (Patience, perseverence)
Anam : Hadir (Present)
Anan : Awan (Clouds)
Anan, Anaan : Awan-awan (Clouds)
Anaum : Berkat Allah (The blessing of Allah)
Anbar : Parfum, ambergris (Perfume, ambergris)
Anbarin : dari ambergris (of ambergris)
Andalib : Nightingale (Nightingale)
Aneeqa : Indah (Beautiful)
Aneesa : Dekat, intim, friendly (Close, intimate, friendly)
Aneezah : Dia-Kambing (She-Goat)
Angbin : Madu (Honey)
Anida : Keras kepala (Obstinate)
Anika : Sangat unik (Very unique)
Anisa : Friendly (Friendly)
Anisah : Dekat, intim, friendly (Close, intimate, friendly)
Anisah, Aneesa : Dekat, intim teman, baik (Close, intimate, good friend)
Anjum : Bintang (Stars)
Anmar : Leopard (Leopard)
Annam : Allah Berkat (God's Blessing)
Anniyah : Kepedulian, mencintai (Concern, loving)
Anum : Berkat dewa, dewa hadiah (Blessing of god, gods gift)
Anwara : Ray of Light (Ray of Light)
Aqeelah : Wise, Sensible (Wise, Sensible)
Aqilah : Istri, pasangan, yang terbaik, pick (Wife, spouse; the best, the pick)
Aqsa : Nama masjid (Name of a mosque)
Ara : Pendapat (Opinions)
Aram : Tanda-tanda, bendera (Signs, flags)
Areebah : Cerdas, pintar (Witty, smart)
Areej : Keharuman bunga dari pohon jeruk (The fragrance of a flower from an orange tree)
Aresha : Di bawah payung (Under an umbrella)
Arfa : Kebesaran (Greatness)
Aribah : Wise (Wise)
Arij : Bau manis (Sweet Smell)
Arij, Areej : Fragrance bau, manis (Fragrance, sweet smell)
Arisha : Mulia (Highness)
Arissa : Cerah (Bright)
Arjumand : Mulia, mulia (Noble, Honourable)
Aroob : Mencintai kepada suaminya (Loving to her husband)
Aroosa : Bride (Bride)
Aroush : Malaikat surga (Angel of paradise)
Arub : Mencintai (untuk suami) (Loving (to husband))
Arub, Aroob : Mencintai kepada suaminya (Loving to her husband)
Arwa : Gunung kijang (Mountain gazelle)
Arya : Noble (Noble)
Aryisha : Di bawah pohon / umberalla (Under tree/umberalla)
Arzo : Hope (Hope)
Arzu : Ingin, berharap, cinta (Wish, hope, love)
Asalah : Bangsawan keturunan (Nobility of descent)
Asbah : Murni (seperti air) (Pure (as water))
Ashalina : Manis, selalu hidup, pemalu, penuh kasih (Sweet, always living, shy, loving)
Asheeyana : Rumah, sarang (House, nest)
Ashika : Cinta (Love)
Ashwaq : Cinta, kasih sayang (Love, affections)
Asifa : Agenda (Organiser)
Asil : Halus (Smooth)
Asilah : Noble asal, murni (Noble origin, pure)
Asima : Protector (Protector)
Asimah, Asima : Pelindung (Protector)
Asiya : Istri Muslim Firaun (The Muslim wife of Pharaoh)
Asiya, Asiyah : Orang yang cenderung ke yang lemah, yang menyembuhkan, kenyamanan, konsol (One who tends to the weak, one who heals, comforts, consoles)
Asma : Loftier, lebih terkemuka (Loftier, more eminent)
Asma, Asma, Asmaa : Sangat baik, mulia, terkemuka, mulia; putri Abu Bakar (Excellent, lofty, eminent, precious; daughter of Abu Bakr)
Asmara : Indah kupu-kupu (Beautiful butterfly)
Asmat : Murni, Bersih (Pure, Clean)
Asna : Yang satu untuk diakui atau dipuji (The one to be acknowledged or praised)
Asra : Perjalanan pada malam hari (Travel by night)
Asrar : Rahasia (Secrets)
Asriyah : Modernis (Modernist)
Ateefa : Kasih sayang, simpati (Affection, Sympathy)
Ateeqah : Lama Kuno (Old Ancient)
Athilah : Berakar, kokoh (Deep-rooted, firmly established)
Athir : Disukai, disukai (Favored, preferred)
Athmah : Seorang narator Hadis (A narrator of Hadith)
Atia : Hadiah (Gift)
Atifa : Kasih sayang, simpatik (Affectionate, sympathetic)
Atifah, Atifa : Kasih sayang, penuh kasih, simpatik (Affectionate, compassionate, sympathetic)
Atikah, Atika : Virgin, murni, jelas (Virgin, pure, clear)
Atiya : Hadiah (Gift)
Atiyah, Atiya : Hadiah, sekarang (Gift, present)
Atyaf : Fantasi (Fantasies)
Awa : Indah malaikat, malam (Beautiful angel, night)
Awatif : Emosi (Emotions)
Aya : Frase dari Al-Qur'an suci (Phrase from the holy Quran)
Ayaat : Banyak tanda-tanda & bukti, ayat-ayat dalam Quran (Many signs & proofs, verses in the Quran)
Ayana : Beruntung hari, baik, hari penghakiman (Lucky, good day, day of judgement)
Ayat : Quran ayat-ayat, bukti-bukti yang jelas, tanda-tanda Allah (Quranic verses, clear evidences, signs of God)
Ayesha : Sumur (Well of)
Ayishah : Hidup, sejahtera; istri termuda Nabi (Living, prosperous; youngest wife of the Prophet)
Aymen : Suci, Berani nama, Tua Saudi (Sacred, Brave, Old name of Arabia)
Ayra : Terhormat (Respectable)
Ayshah : Istri Nabi Suci (SAW) (Wife of the Holy Prophet (SAW))
Az-zahra : Sangat baik dan cerdas (Excellent and smart)
Azadeh : Princess (Princess)
Azeemah : Besar (Great)
Azeeza : Terhormat, berharga, dihargai (Esteemed, precious, cherished)
Azhar, Azhaar : Bunga, bunga (Flowers, blossoms)
Aziman : Langit, surga (Sky, heaven)
Azizah : Terhormat, berharga, dihargai (Esteemed, precious, cherished)
Azizah, Aziza, Azeeza : Berharga, dihargai, dicintai, Sayang (Precious, cherished, beloved, dear)
Azka : Saleh (Pious)
Azra : Maiden, saleh, Wanita (Maiden, Pious, Woman)
Azraa : Unpierced mutiara (Unpierced pearl)
Azzah : Kijang muda, perempuan (Young, female gazelle)
Azzah, Azza : Muda, perempuan kijang (Young, female gazelle)

B
Badia : Belum pernah terjadi sebelumnya, Mengagumkan, unik (Unprecedented, Admirable, Unique)
Badiah, Badia : Belum pernah terjadi sebelumnya, menakjubkan, mengagumkan, unik (Unprecedented, amazing, admirable, unique)
Badiyah : Desert (Desert)
Badra : Purnama (Full moon)
Badriyah : Menyerupai bulan purnama (Resembling the full moon)
Badriyah, Badriyyah, Badriya : Menyerupai bulan purnama (Resembling the full moon)
Baha : Nilai, Worth (Value, Worth)
Bahia : Senang (Nice)
Bahijah : Megah, indah (Magnificent, splendid)
Bahira : Mempesona, cemerlang (Dazzling, brilliant)
Bahirah, Bahira, Baheera : Mempesona, cemerlang wanita, mulia (Dazzling, brilliant, noble lady)
Bahiya : Cantik, Radiant (Beautiful, Radiant)
Bahiyah, Bahiya, Bahiyaa : Indah, berseri-seri (Beautiful, radiant)
Bahiyyah : Radiant, indah (Radiant, beautiful)
Bakht : Lot, Takdir, Bagian (Lot, Fate, Portion)
Bakhtawar : Beruntung, Lucky (Fortunate, Lucky)
Balqees : Dia adalah putri dari Ahmad bin Mishqar (She was the daughter of Ahmad bin Mishqar)
Balqis : Nama Ratu Sheba (Name of the Queen of Sheba)
Balsam : Balsam, balsem (Balsam, balm)
Banafsha : Putri Abdullah al-Rumiyah (Daughter of Abdullah al-Rumiyah)
Banan : Halus, jari Tips (Delicate, finger tips)
Banujah : Putri al-Mahdi (The daughter of al-Mahdi)
Baraah : Kemurnian (Innocence)
Barakah, Baraka : Berkah; putih satu (Blessing; white one)
Bareerah : Saleh; (Pious;)
Bariah : Unggul (Excelling)
Bariah, Baraaa : Unggul (Excelling)
Barika : Mekar, sukses (Bloom, be successful)
Barirah : Beriman dan bertaqwa (Faithful and devoted)
Barrah : Dia adalah wunt Nabi (SAW), (She was the wunt of the Prophet (SAW),)
Barzah : Dia adalah seorang narator hadits (She was a narrator of hadith)
Basaaria : Cantik, Sebelum (Beautiful, Prior)
Basbas : dia cantik dan memiliki suara melodeons (she was beautiful and had a melodeons voice)
Baseema : Tersenyum (Smiling)
Bashair : Kabar baik, pertanda baik (Good news, good omens)
Basheera : Pembawa kabar gembira, Joy (Bringer of good tidings, Joy)
Bashirah : Pembawa kabar gembira, sukacita (Bringer of good tidings, joy)
Bashirah, Basheera : Pembawa kabar gembira, sukacita (Bringer of good tidings, joy)
Basilah : Berani (Brave)
Basimah : Tersenyum (Smiling)
Basimah, Baseema : Tersenyum (Smiling)
Basinah : Kitty, kucing (Kitty, kitten)
Basmah : Senyum (A smile)
Basmah, Basma : Senyum (A smile)
Basoos : Dia adalah putri dari Munziq at-Tamimah (AN) (She was the daughter of Munziq at-Tamimah (AN))
Batinah : Tersembunyi, Dalam (Hidden, Inner)
Batool : Seorang wanita benar pemuja Allah (A true devotee woman of Allah)
Batrisyia : Cerdas (Intelligent)
Batul, Batool : Pertapa perawan (Ascetic virgin)
Bayan : Kejelasan, kefasihan (Clearness, eloquence)
Baysan : berjalan dengan bangga (to walk with pride)
Beena : Melihat, jelas terlihat (Seeing, clear sighted)
Bilqis : Ratu Sheeba (Queen of Sheeba)
Bilqis, Bilqees : Ratu Sheeba (Queen of Sheeba)
Binesh : Pintar (Clever)
Binish : Pintar, Cerdas (Clever, Intelligent)
Birrah : Baik Akta (Good Deed)
Bisar : Remaja (Adolescent)
Bisharah : Seorang narator Hadis (A narrator of Hadith)
Bisma : Tersenyum (Smile)
Budur : Kendali bulan (Full moons)
Buhaysah : Seorang narator hadits (A narrator of hadith)
Buhaysah, Buhaisah : Berjalan dengan bangga (Walking with pride)
Buhayyah : Nama budak perempuan dibebaskan (The name of a freed female slave)
Buhjah : Joy, menyenangkan (Joy, delight)
Buhthah : Bahagia, senang ketika melihat orang lain (Happy, delighted when seeing others)
Bunanah : Yazid al-Abshamiyah putri (Yazid al-Abshamiyah's daughter)
Buqayrah : Seorang narator Hadis (A narrator of Hadith)
Burdah : Dia adalah al-Suraymiyah, dan penyembah sangat berbakti (She was al-Suraymiyah, and a very dutiful worshipper)
Bushra : Baik pertanda, kabar baik (Good omen, good news)
Busr : Dimasak tanggal; bintang, tinggi (Unripened dates; star, height)
Busrah : Dia adalah seorang teman yang tinggal sampai era Muawiyah (She was a companion who lived until the era of Muawiyah)
Buthaynah : Tubuh yang indah dan lembut (Of beautiful and tender body)
Buthaynah, Buthainah, Buthayna : Tubuh yang indah dan lembut (Of beautiful and tender body)

C
Cala : Benteng (Castle)
Cantara : Kecil jembatan (Small bridge)
Chaman : Taman, dari Bahasa Urdu (Garden, from Urdu Language)
Chanda : Bulan cahaya (Moon light)
Chandni : Bulan cahaya (The moon's light)

D
Daania : Indah (Beautiful)
Dad : Lama Arab nama (Old Arabic name)
Dafiyah : Narator Hadis (Narrator of Hadith)
Dahab : Emas (Gold)
Dahma : dia unggul dalam tata bahasa dan sastra dan memiliki pengetahuan tentang ilmu-ilmu lainnya dan seni (AN) (she excelled in grammer and literature and possessed knowledge of other sciences and arts (AN))
Dalal : Diperlakukan atau disentuh dalam jenis dan cara mencintai (Treated or touched in a kind and loving way)
Daleela : Panduan, Bukti (Guide, Proof)
Daliya : Dahlia (Dahlia)
Daliyah : Tanaman anggur (Grape vine)
Daneen : Princess (Princess)
Daniyah : Lebih dekat, lebih dekat (Closer, nearer)
Darakhshaan : Shinning (Shinning)
Daria : Belajar, mengetahui (Learned, knowing)
Deeba : Ketaatan (Obedience)
Deema : Hujan Cloud (Rainy Cloud)
Dema : Awan Hujan (The Rainy Cloud)
Dhakirah : Orang yang mengingat Allah sering (One who remembers God frequently)
Dhakiyah : Bright, cerdas (Bright, intelligent)
Dhuka : Nama matahari (Name of the sun)
Dilshad Khatoon : Dia hidup antara 730-750 (She lived between 730-750)
Dimah : Awan yang membawa air hujan (Cloud which carries rainwater)
Dina : Cinta (Love)
Diqrah : Seorang narator hadits (A narrator of hadith)
Diyanah : Agama (Religion)
Doaa : Berdoa (Pray)
Dua : Doa (Prayer)
Duaa : Doa (Prayer)
Duha, Dhuha : Pagi hari (Forenoon)
Dunyana : Dunia kita (Our world)
Durar : Mutiara (Pearls)
Durdanah : Pearl (Pearl)
Durrah : Mutiara (Pearl)
Durriyah : Bersinar, cerah (Shining, bright)

E
Eiliyah : Yang indah tumbuh dalam damai dan cinta dengan Allah (The beautiful one to grow in peace and love with God)
Eimaan : Iman (Faith)
Eiman : Iman (Faith)
Eliza : Unik, berharga (Unique, precious)
Elma : Apple (Apple)
Eman : Iman (Faith)
Erina : Indah wanita (Beautiful lady)
Ermina : Friendly (Friendly)
Erum : Surga (Heaven)
Eshal : Nama bunga di langit (The name of flower in the heaven)
Ezzah : Seseorang yang memberikan kehormatan, rasa hormat (A person who gives the honour, respect)

F
Fadeelah : Keunggulan (Superiority)
Fadila : Tampan, menarik (Good looking, attractive)
Fadilah : Distinguished, belajar (Distinguished, learned)
Fadilah, Fadheela : Budiman, luar biasa, unggul, berbudaya dan halus (Virtuous, outstanding, superior, cultured and refined)
Fadiyah : Penebus, mengorbankan diri (Redeemer, self sacrificing)
Fadwa : Nama berasal dari pengorbanan diri (Name derived from self sacrifice)
Fadwah : Nama berasal dari pengorbanan diri (Name derived from self-sacrifice)
Faeezah : Pemimpin (Leader)
Fahdah, Fahada : Macan tulul betina (Leopardess)
Faheemah : Cerdas (Intelligent)
Fahima : Cerdas (Intelligent)
Fahimah : Cerdas (Intelligent)
Fahmida : Cerdas dan Bijaksana (Intelligent and Wise)
Faiqa : Superior, Posisi (Superior, Outstanding)
Faiqah : Melampaui, sangat baik (Surpassing, excellent)
Fairuzah : Sebuah permata mulia (A precious gem)
Faiza : Keuntungan (Gain)
Faizah : Sukses (Successful)
Faizah, Faiza : Menang, pemenang (Victorious, winner)
Fajr : Fajar, pagi doa (Dawn, morning prayer)
Fakeehah : Ceria (Cheerful)
Fakhirah : Splendid, Elegan (Splendid, Elegant)
Fakhra : Baik, baru (Good, new)
Fakhriyah : Kehormatan (Honorary)
Fakhtah : Sebuah merpati (A dove)
Fakihah : Buah (Fruit)
Falak : Bintang (Star)
Falaknaz : Sky (Sky)
Falaq : Istirahat fajar (Break of dawn)
Falisha : Kebahagiaan (Happiness)
Fanan : Pohon cabang atau ranting (Tree branch or twig)
Faqirah : Nama seorang wanita cantik (istri dari Murrah al-Asadi) (Name of a beautiful woman (wife of Murrah al-Asadi))
Fara : Sunset (Sunset)
Farah : Joy, keceriaan (Joy, cheerfulness)
Faraza : Sukses, tinggi (Success, height)
Fareedah : Unik berharga permata (Unique precious gem)
Fareeha : Joyful, Happy (Joyful, Happy)
Fareess : Kehidupan (Life)
Farha : Kebahagiaan (Happiness)
Farhah : Lincah (Lively)
Farhana : Kebahagiaan (Happiness)
Farhanah : Senang (Happy)
Farhat : Cheer, Pleasure (Cheer, Pleasure)
Farheen : Gembira (Jubilant)
Faria : Indah, baik dan penuh kasih (Beautiful, kind and loving)
Farida : Unik, tak ada taranya (Unique, Matchless)
Faridah : Unik, tak tertandingi permata, berharga (Unique, matchless, precious gem)
Faridah, Fareeda : Unik, tak tertandingi mutiara, berharga atau permata (Unique, matchless, precious pearl or gem)
Fariha : Menyenangkan (Joyous)
Farihah : Cepat, Swift (Brisk, Swift)
Farihah, Fareeha : Senang, gembira, ceria, senang (Happy, joyful, cheerful, glad)
Fariza : Cahaya (Light)
Farizah : Lengkungan (Arch)
Farkhandah : Happy Lucky (Happy, Lucky)
Farqad : Nama bintang (Name of a star)
Faryat : Delightful matahari bersinar (Delightful sun-shine)
Farzana : Cerdas (Intelligent)
Faseehah : Fasih (Eloquent)
Faseelah : Jarak tertentu (Some distance)
Fathima : Putri Nabi (saw) (Daughter of the Prophet (PBUH))
Fathiya : Joy, Kebahagiaan, awal baru (Joy, Happiness, new begining)
Fathiyah : Awal (Beginning)
Fatihah : Membuka (Opening)
Fatim : Seorang wanita layak pujian ut-paling (A woman worthy of the ut-most praise)
Fatimah : Sebuah putri Nabi (SAW) (A daughter of the Prophet (SAW))
Fatimah, Fatima : Membiasakan; putri Nabi (Accustom; daughter of the Prophet)
Fatin : Menawan, memikat, Memikat (Captivating, Alluring, Enchanting)
Fatin or Fatinah : Menarik, menawan, memikat, mempesona (Fascinating, captivating, alluring, enchanting)
Fatinah : Menawan, memikat, cerdas (Captivating, alluring, intelligent)
Fauzia : Sukses, Pemenang (Succesful, Victorious)
Fawz : Kemenangan atau kesuksesan (Victory or success)
Fawzah, Fawza : Sukses (Success)
Fawziyah : Sukses (Successful)
Fawziyyah, Fawziya, Fazia : Sukses, menang (Successful, victorious)
Fayha : Harum (Fragrant)
Fayruz : Pirus (Turquoise)
Fazzilet : Berkat Allah (Blessings of Allah)
Feerozah : Sebuah batu berharga (A precious stone)
Feiyaz : Sukses (Successful)
Fellah : Arab melati (Arabian jasmine)
Femida : Wise (Wise)
Fida : Penebusan (Redemption)
Fiddah : Perak (Silver)
Fikriyah : Intelektual (Intellectual)
Fir : Sebuah senjata tajam (A sharp weapon)
Firdaus : Jannat, taman tertinggi di surga (Jannat, Highest garden in paradise)
Firdaws : Tertinggi taman di surga (Highest garden in Paradise)
Firdaws, Firdoos : Tertinggi taman di surga (Highest garden in Paradise)
Firdous : Garden (Garden)
Firdowsa : Tertinggi taman surga (Highest garden of paradise)
Firyal : Lama Arab nama (Old Arabic name)
Fiza : Angin (Wind)
Fozia : Sukses dan menang (Successful and victorious)
Foziah : Sukses (Successful)
Fudayl : Pelajari, Cendekia (Learned, Scholar)
Furat : Manis air (Sweet water)
Furayah : Tampan, Well-built (Handsome, Well-built)
Fusaylah : Jarak tertentu (Some distance)
Fuseelah : Nama narator hadits (Name of a narrator of hadith)
Futun : Fascinations (Fascinations)

G
Gazala : Cerdas, menawan (Intelligent, charming)
Ghadah : Indah (Beautiful)
Ghadah, Ghaada : Indah (Beautiful)
Ghadir : Aliran (Stream)
Ghalibah : Dominan (Dominant)
Ghaliyah : Wangi, dicintai, berharga (Fragrant, beloved, valuable)
Ghaliyah, Ghaaliya : Yang terhormat, tercinta, harum, mahal (Dear, beloved, fragrant, expensive)
Ghaneemah : Rampasan, rampasan (Spoils, booty)
Ghania : Indah (Beautiful)
Ghaniyah : Cantik gadis, wanita cantik, kecantikan (Pretty girl, beautiful woman, beauty)
Gharam : Mencintai (Love)
Ghareebah : Aneh, asing (Strange, foreign)
Ghayda : Muda dan halus (Young and delicate)
Ghayda, Ghaydaa : Muda dan halus (Young and delicate)
Ghazal : Rayuan, kata-kata cinta (Flirt, words of love)
Ghazalah : Wanita kijang (Female gazelle)
Ghaziyah : Prajurit perempuan (Female Warrior)
Ghitbah : Dia adalah seorang narator hadits (She was a narrator of hadith)
Ghizlan : Dari gazzalle (From gazzalle)
Ghufayrah : Ini adalah nama wanita yang sangat saleh yang tetap berjaga di malam hari (This was the name of a very pious woman who kept vigil in the night)
Ghufran : Pengampunan, pengampunan (Forgiveness, pardon)
Ghunwah / Ghunyah : Sangat diperlukan (Indispensible)
Ghusoon : Cabang-cabang pohon (Branches of a tree)
Ghusun, Ghusoon : Cabang-cabang pohon (Branches of a tree)
Ghuzayyah : Dia adalah seorang narator hadits (She was a narrator of hadith)
Gul-e-Rana : Harum mawar (Sweet-smelling rose)

H
Haajar : Keras seperti batu (Hard as a rock)
Hababah : Sebuah putri Ajlan; Dia adalah seorang narator Hadis (A daughter of Ajlan; She was a narrator of Hadith)
Habiba : Kekasih, Sayang, Sayang (Beloved, Sweetheart, Darling)
Habibah : Kekasih, Sayang, Sayang (Beloved, sweetheart, darling)
Habibah, Habeeba : Kekasih, Sayang, Sayang, istri Nabi (Beloved, sweetheart, darling; a wife of the Prophet)
Haboos : Nama dari jenis dan wanita mulia baik hati yang tinggal di Libanon (Name of a kind and benevolent noble lady who lived in Lebanon)
Hadeel : untuk coo (seperti merpati) (to coo (like a dove))
Hadeeqa : Gorgeus (Gorgeus)
Hadeeqah : Garden (Garden)
Hadil : Apakah suara burung merpati (Is the voice of a dove)
Hadiyah : Panduan untuk kebenaran (Guide to righteousness)
Hadiyah, Haadiya : Panduan untuk kebenaran, tenang (Guide to righteousness, calm)
Hadiyyah : Hadiah (Gift)
Hafa : Lembut hujan (Gentle rain)
Hafizah : Waspada, sadar (Heedful, mindful)
Hafsah : Seorang istri Nabi (SAW) (A wife of the Prophet (SAW))
Hafsah, Hafsa : Istri Nabi (Wife of the Prophet)
Hafthah : Diawetkan, dilindungi (Preserved, protected)
Haifa, Hayfa : Ramping, tubuh yang indah (Slender, of beautiful body)
Hajar : Nama istri dari Ibrahim nabi (Name of the wife of the prophet Ibrahim)
Hajjah : Dia adalah seorang narator Hadis (She was a narrator of Hadith)
Hajna : Putri Nusayb, dia penyair a (Daughter of Nusayb, she was a poetess)
Hajrah : Istri Nabi Ibrahim (AS) (The wife of Prophet Ibrahim (AS))
Hakimah : Bijaksana, bijaksana (Wise, judicious)
Hala : Kemanisan (Sweetness)
Halah : Aureole (Aureole)
Halah, Haala : Lingkaran kekeramatan (Aureole)
Halima : Foster ibu dari Nabi Muhammad (SAW) (Foster mother of Prophet Muhammad (SAW))
Halimah : Lembut, sabar, ringan marah (Gentle, patient, mild-tempered)
Halimah, Haleema : Lembut, sabar, ringan marah; nama ibu menyusui Nabi (Gentle, patient, mild tempered; name of the Prophets nursing mother)
Hamdiyah : Orang yang memuji banyak (One who praises a lot)
Hameeda : Terpuji (Praiseworthy)
Hamidah : Memuji Allah, menghargai (Praising Allah, appreciative)
Hamidah, Hameeda : Terpuji (Praiseworthy)
Hamnah : Dia adalah seorang narator Hadis (She was a narrator of Hadith)
Hamra : Merah (Red)
Hana : Kebahagiaan, kebahagiaan (Happiness, bliss)
Hanan : Rahmat, kasih sayang lembut, penuh kasih, (Mercy; affectionate, loving, tender)
Hanfa : Nama istri Sayyidina Ismail (AS) (Name of the wife of Sayyidina Ismail (AS))
Haniah : kebahagiaan, kebahagiaan (of happiness, bliss)
Hanifa : Murni Muslim (Pure Muslim)
Hanifah, Hanifa, Haneefa : Benar percaya (True believer)
Hanin : Kerinduan, kerinduan (Longing, yearning)
Haniya : Senang; Selamat (Pleased; Happy)
Haniyah : Menyenangkan (Pleasant)
Haniyyah, Haniya : Senang, bahagia (Pleased, happy)
Hannah : Kasih sayang (Affection)
Hareem : Dinding House of Kabba (Walls of House of Kabba)
Hasibah : Yang terhormat, mulia (Respected, noble)
Hasinah : Cantik, indah (Pretty, beautiful)
Hasna : Cantik (Pretty)
Hasnah, Hasna, Hasna : Indah (Beautiful)
Hawa, Hawwa : Malam (Eve)
Hawadah : Nyaman (Pleasant)
Hawazin : Nama suku Arab (Name of an Arabic tribe)
Hawra : Memiliki mata dengan kontras hitam dan putih (Having eyes with a marked contrast of black and white)
Hawwa : Hawa (Eve)
Hayah : Kehidupan (Life)
Hayah, Hayat : Hidup (Life)
Hayam : Mengigau cinta (Deliriously in love)
Hayam, Hayaam : Mengigau cinta (Deliriously in love)
Hayat : Kehidupan (Life)
Hayed : Gerakan, gerakan (Movement, motion)
Hayfa : Ramping, tubuh indah (Slender, of beautiful body)
Hayrah : Dia adalah seorang narator Hadis (She was a narrator of Hadith)
Hayud : gunung (a mountain)
Hazar : Bulbul (Nightingale)
Hazimah : Seorang teman wanita Nabi (SAW) (A female companion of the Prophet (SAW))
Haziqah : Pintar, cerdas, cantik (Clever, intelligent, beautiful)
Hazirah : Bersihkan (Clean)
Heba : Hadiah (Gift)
Heela : Hope (Hope)
Hena : Seseorang yang sopan (Someone who is polite)
Henna : Mahakudus (Blessed)
Hessa : Takdir (Destiny)
Heyam : Salah satu tingkatan atau derajat cinta (One of the many levels or degrees of love)
Hiba : Hadiah (Gift)
Hibah : Hadiah, sekarang (Gift, present)
Hibatullah : Karunia Allah (Gift of Allah)
Hibba : Hadiah dari Allah (Gift from Allah)
Hibbah : Pemberian Allah (Gift of God)
Hidayah : Bimbingan (Guidance)
Hidiyah : Sebagai One (As One)
Hifza : Pelindung malaikat (Protective angel)
Hijab : Putri seorang Scholar dari Baghdad (Daughter of a Scholar from Baghdad)
Hijrah : Migrasi (Nabi, dari Makkah ke Madinah) (Migration (of the Prophet, from Makkah to Madinah))
Hikmah, Hikmat : Kebijaksanaan (Wisdom)
Hind : Lama Arab nama (Old Arabic name)
Hindah : Istri Abu Sufyan (Wife of Abu Sufyan)
Hira : Kegelapan (Darkness)
Hirah : Gunung Hirah (Mount Hirah)
Hiyam : Mencintai (Love)
Hoor : Seorang perawan gadis surga untuk penghuni (A virgin maiden of Paradise for its dwellers)
Hooria : Malaikat Surga (Angel of Heaven)
Hooriya : Malaikat (Angel)
Horia : Angel (Angel)
Hubab : Tujuan, tujuan (Aim, goal)
Hubayshah : Dia penyair a (She was a poetess)
Hubba : Putri Malik bin Amr al-Adwaniyah (Daughter of Maalik bin Amr al-Adwaniyah)
Huda : Kanan bimbingan (Right guidance)
Huda, Hooda : Tepat bimbingan (Right guidance)
Hudun : Untuk menjadi tenang (To become quiet)
Hujaymah : Menyerang (Attack)
Hujayrah : Dia adalah seorang narator hadits (She was a narrator of hadith)
Hukaymah : Dia adalah putri dari Umaymah putri Ruqayqah (RA) (She was the daughter of Umaymah daughter of Ruqayqah (RA))
Hulyah : Perhiasan, ornamen, perhiasan (Jewelry, ornament, finery)
Huma : Burung yang membawa sukacita (Bird who brings joy)
Humaira : Dari kemerahan nama arti arab! (From the arabic name meaning reddish!)
Humairah, Humayrah : Dari kulit kemerahan; julukan Nabi berikan kepada Aishah istrinya (Of reddish complexion; nickname the Prophet gave to his wife Aishah)
Humaydah : Dia adalah seorang narator hadits (She was a narrator of hadith)
Humayrah : Merah (Red)
Humera : Burung imajiner yang menjulang yang tertinggi (The imaginary bird who soars the highest)
Humra : Indah, Rose (Beautiful, Rose)
Hunaidah, Hunaydah : Kecil dari Hind (Diminutive of Hind)
Hunaydah : Dia adalah seorang narator hadits (She was a narrator of hadith)
Hur : Perawan surga (Virgins of paradise)
Huriyah, Huriyyah, Hooriya : seorang bidadari, perawan surga (a Houri, virgin of paradise)
Hurya : seorang bidadari, perawan surga (a Houri, virgin of paradise)
Husn : Kecantikan (Beauty)
Husna : Yang paling indah (Most beautiful)
Husniya : Indah (Beautiful)
Husniyah : Indah (Beautiful)
Hutun : Awan dengan hujan (Clouds with rain)
Huwaidah, Huwaydah : Lemah lembut (Gentle)

I
Iba : Kebanggaan, rasa (Pride, sense)
Ibadah : Menyembah (Worship)
Ibthaj : Joy (Joy)
Ibtihaj : Kebahagiaan (Happiness)
Ibtihaj, Ibtihaaj : Joy, menyenangkan (Joy, delight)
Ibtihal : Doa, doa (Supplication, prayer)
Ibtisam : Tersenyum (Smiling)
Idhar : Bulu halus (Fluff)
Iffah : Kemurnian, kesopanan (Purity, modesty)
Iffah, Iffat : Suci (Chaste)
Iffat : Kesucian (Chastity)
Ifra : Memberikan kebahagiaan (Giving happiness)
Iftikar : Pemikiran, kontemplasi (Thought, contemplation)
Iftikhar : Kebanggaan, kemuliaan (Pride, glory)
Ijaz : Ditiru dari Quran (Inimitability of the Quran)
Ijlal : Menghargai, menghormati (Respect, honor)
Ikhlas : Ketulusan (Sincerity)
Ikram : Kehormatan, perhotelan, kemurahan hati (Honour, hospitality, generosity)
Ikram, Ikraam : Kehormatan, keramahan, kemurahan hati (Honor, hospitality, generosity)
Ilham : Intuisi, inspirasi (Intuition, inspiration)
Ilham, Ilhaam : Intuisi (Intuition)
Ilhan : Respectfull, bagus, berharga (Respectfull, nice, precious)
Iman : Iman, kepercayaan (Faith, belief)
Imani : Iman, Kepercayaan (Faith, Belief)
Imthithal : Sopan ketaatan (Polite obedience)
Imtihal : Sopan, ketaatan (Polite, obedience)
Imtithal : Sopan ketaatan (Polite obedience)
In'am : Kebaikan, kebajikan, penganugerahan (Kindness, benefaction, bestowal)
Inam, Inaam : Kebaikan, kebajikan, penganugerahan (Kindness, benefaction, bestowal)
Inan : Seorang gadis budak milik Haroon al-Rasyid (FIH) (A slave girl belonging to Haroon al-Rashid (Fih))
Inas : Keramahan (Sociability)
Inaya : Kepedulian; perhatian (Concern; solicitude)
Inayah : Kepedulian (Concern)
Inayah, Inayat : Perawatan, perhatian (Care, concern)
Insaf : Keadilan, pemerataan (Justice, equity)
Insha : Penciptaan, originasi (Creation, origination)
Intessar : Kemenangan (Victory)
Intisar : Triumph (Triumph)
Intisar, Intisaar : Kemenangan (Triumph)
Iqra : Untuk membaca (To recite)
Iraj : Bunga (Flower)
Iram : Taman di surga (Garden in heaven)
Irem : Sebuah Taman di Surga (A Garden in Heaven)
Isa : Luas, murah hati (Spacious, generous)
Isad : Untuk membawa kebahagiaan, untuk memberikan bantuan (To bring happiness, to provide help)
Isaf : Pertolongan, bantuan (Relief, help)
Isar : Sangat menarik (Fascinating)
Isha : Malam Doa (Night Prayer)
Ishfaq : Kasih, kasih sayang (Compassion, affection)
Ishraq : Cahaya (Radiance)
Isir : Inspiritional, kuat (Inspiritional, strong)
Isma : Pengamanan (Safeguarding)
Ismah, Ismat : Kemurnian, kesederhanaan, infalibilitas (Purity, modesty, infallibility)
Ismat : Saleh (Pious)
Isra : Nocturnal perjalanan; (Nocturnal journey;)
Istabraq : Brocade (Brocade)
Istilah : Perjanjian (Agreement)
Itab : Kecaman (Censure)
Itaf : Jam (Clock)
Ithar : Preferensi (Preference)
Itidal : Kelurusan, kekencangan (Straightness, tautness)
Itimad : Reliance, dependencen (Reliance, dependencen)
Izdihar : Berkembang, mekar (Flourishing, blooming)
Izdihar, Izdihaar : Berkembang, mekar (Flourishing, blossoming)
Izma : Poistion Tinggi previledge, terhormat & kehormatan (Higher poistion, Esteemed previledge & honour)
Izz an-Nisa : Dia adalah seorang narator Hadis (She was a narrator of Hadith)
Izzah : Mungkin, daya (Might, power)

J
Jabeen : Dahi (Forehead)
Jabirah : Penghibur, penghibur (Comforter, consoler)
Jabrayah : Cinta, hormat (Love, respect)
Jada : Hadiah, sekarang (Gift, present)
Jadwa : Hadiah, sekarang (Gift, present)
Jahaan : Tanah (Land)
Jahan Aara : Perhiasan dunia (Adornment of the world)
Jahan Khatoon : Dia adalah seorang penyair Persia (She was a Persian poet)
Jahanara : Untuk bunga, untuk hidup (To flower, to live)
Jahdamah : Dia adalah seorang teman wanita dari Nabi (SAW) (She was a female companion of the Prophet (SAW))
Jahida : Membantu vulnarable (Helps the vulnarable)
Jahmyyllah : Indah satu (Beautiful one)
Jaiyana : Kekuatan (Strength)
Jala, Jala : Kejelasan, penjelasan (Clarity, elucidation)
Jalilah : Splendid, tinggi (Splendid, lofty)
Jameelah : Indah (Beautiful)
Jamila : Cantik, Anggun, Lovely (Beautiful, Graceful, Lovely)
Jamilah : Cantik, anggun (Beautiful, graceful)
Jamilah, Jameela : Cantik, anggun, indah (Beautiful, graceful, lovely)
Jammana : Pearl (Pearl)
Jana : Panen (Harvest)
Janan : Hati, Jiwa (Heart, Soul)
Janan, Janaan : Hati, jiwa (Heart, soul)
Jannah : Taman, surga (Garden, paradise)
Jaseena : Bagus Jantung (Nice Heart)
Jasmin : Bunga (Flower)
Jasmina : Bunga (Flower)
Jasrah : Dia adalah seorang narator Hadis (She was a narrator of Hadith)
Javairea : Misterius (Mysterious)
Jawa : Gairah, cinta (Passion, love)
Jawahir : Permata (Jewels)
Jawharah : Permata (Jewel)
Jawl : untuk bergerak bebas (to move freely)
Jawna : Matahari (The sun)
Jaza : Reward, kompensasi (Reward, compensation)
Jehaan : Kreatif pikiran (Creative mind)
Jehan : Bunga yang indah (Beautiful Flower)
Jemimah : Indah (Beautiful)
Jenna : Surga, surga (Heaven, Paradise)
Jennah : Surga (Paradise)
Jessenia : Bunga (Flower)
Jian : Kehidupan (Life)
Jihan : Sebuah sungai di Iran (A river in Iran)
Jilan : Pembujuk (Courtier)
Jinan : Gardens, surga (Gardens, paradise)
Johara : Permata (Jewel)
Jud : Kemurahan hati (Generosity)
Judi : Nama sebuah gunung yang disebutkan dalam Quran (Name of a mountain mentioned in the Quran)
Juhainah, Juhaynah : Nama sebuah suku Arab (Name of an Arab tribe)
Juhanah : Gadis muda (Young girl)
Jumaana : Perak Pearl (Silver Pearl)
Juman : Mutiara (Pearl)
Jumanah, Jumaana : Perak mutiara (Silver pearl)
Jumaymah : Nama teman wanita (Name of a female companion)
Jumaynah : Gem, nama seorang teman wanita (Gem, name of a female companion)
Jun : Inlet, teluk, teluk (Inlet, bay, gulf)
Junah : Matahari (The sun)
Junnut : Surga (Heaven)
Juwairiyah, Juwayriyah : Istri Nabi (Wife of the Prophet)
Juwan : Parfum (Perfume)
Juwariyah : Dia adalah istri Nabi (SAW) (She was the wife of the Prophet (SAW))

K
Kabirah : Penatua, Big (Elder, Big)
Kadshah : Dia pendamping (She was a companion)
Kaheesha : Ini adalah nama seorang putri, penyair al-Waqa (This was the name of a poetess, daughter of al-Waqa)
Kaleemah : Speaker (Speaker)
Kalila : Sayang, tercinta (Sweetheart, beloved)
Kamaliyah : Kesempurnaan (Perfection)
Kamilah : Sempurna, lengkap (Perfect, complete)
Kaneez : Slave (Slave)
Kanval : Bunga (Flower)
Kanwal : Water Lily (Water Lily)
Kanz : Harta karun (Treasure)
Kanza : Hidden Treasure (Hidden Treasure)
Kanzah : Harta karun (Treasure)
Karam : Kemurahan hati (Generosity)
karawan : Berbagai jenis burung Cerek (Variety of plover birds)
Kardawiyah : Seorang wanita saleh, putri Amr al-Basriyah begitu namanya (A pious woman, daughter of Amr al-Basriyah was so named)
Karida : Tak tersentuh (Untouched)
Karimah : Murah hati, mulia (Generous, noble)
Karimah, Kareema : Murah hati, mulia (Generous, noble)
Kas : Kaca (Glass)
Kashifah : Revealer Rahasia (Revealer of Secrets)
Kashish : Objek wisata (Attraction)
Kathirah : Plenty (Plenty)
Kaukab : Star (Star)
Kausar : Sungai di Janna (surga) (River in janna (paradise))
Kawakib : Satelit (Satellites)
Kawkab : Satelit (Satellite)
Kawthar : Sungai di surga (River in Paradise)
Kaysah : Dia adalah seorang narator Hadis (She was a narrator of Hadith)
Kehkashan : Galaxy (Galaxy)
Khadeeja : Nabi pertama istri (Prophet's first wife)
Khadijah : Pertama istri Nabi (SAW) (First wife of the Prophet (SAW))
Khadijah, Khadeeja : Pertama istri Nabi (First wife of the Prophet)
Khalidah : Tinggal, Selamanya (Abiding, Forever)
Khalidah, Khalida : Abadi, kekal (Immortal, everlasting)
Khalilah : Teman baik (Good friend)
Khalisah : Tulus, murni (Sincere, pure)
Khansa : Lama Arab nama (Old Arabic name)
Kharqa : Kuat, angin (Strong, wind)
Khatera : Memori (Memory)
Khatoon : Lady (Lady)
Khawlah : Wanita rusa (Female deer)
Khayrah : Bagus (Good)
Khayriyah : Amal, bagus (Charitable, good)
Khayriyah, Khayriyyah, Khairiya : Amal, dermawan, baik (Charitable, beneficent, good)
Khayriyyah : Amal (Charitable)
Khazanah : Harta karun (Treasure)
Khidrah : Green (Green)
Khitam : Kesimpulan (Conclusion)
Khudrah : Greenery (Greenery)
Khulaybah : Ini adalah nama sebuah penyair Arab (This was the name of an Arab poetess)
Khulud : Immorality (Immorality)
Khulud, Khulood : Keabadian, keabadian, infinity (Immortality, eternity, infinity)
Khusbakht : Lucky (Lucky)
Khuwaylah : Gazelle (Gazelle)
Khuzama : Lavender (Lavender)
Khuzamah : Lavender (Lavender)
Kifah : Berjuang (Struggle)
Kiswar : Wilayah (Territory)
Koila : Arang (Charcoal)
Komal : Indah (Beautiful)
Kuhaylah : Nama seorang wanita saleh yang adalah seorang pembicara yang baik (Name of a pious woman who was a good speaker)
Kulthum, Kulthoom : Putri Nabi (Daughter of the Prophet)
Kulus : Kejelasan, kemurnian (Clearness, purity)
Kunza : Tersembunyi harta karun (Hidden treasure)
Kuwaysah : Cantik (Pretty)
Kyda : Diawetkan, Kuat (Preserved, Strong)

L
Laaibah : Laaibah adalah wanita tercantik di seluruh jannats (langit) (Laaibah is the prettiest women in all the jannats (heavens))
Labibah : Masuk akal, cerdas (Sensible, intelligent)
Laiba : Malaikat surga (Angel of heaven)
Laila : Dari Night (Of the Night)
Lama : Kegelapan bibir (Darkness of lips)
Lamah : Kecerdasan (Brilliancy)
Lamees : Murni sutra (Pure silk)
Lamiah : Bersinar (Shine)
Lamis, Lamees : Lembut untuk disentuh (Soft to the touch)
Lamisah : Lembut untuk disentuh (Soft to the touch)
Lamya : Bibir gelap (Of dark lips)
Lamya, Lamya : Bibir gelap (Of dark lips)
Lana : untuk menjadi lembut, lembut, lembut (to be gentle, soft, tender)
Lanika : The Best (The Best)
Laraib : Tanpa ragu (Without a doubt)
Lashirah : Sangat cerdas (Very intelligent)
Latifa : Lembut Jenis Menyenangkan, Toleransi (Gentle Kind Pleasant, Friendly)
Latifah : Lembut, baik hati, menyenangkan, ramah (Gentle, kind, pleasant, friendly)
Latifah, Lateefa : Lembut, baik hati, menyenangkan, ramah (Gentle, kind, pleasant, friendly)
Layali : Malam (Nights)
Layan : Lembut dan lembut (Gentle and soft)
Layla : Lahir pada malam hari, keindahan gelap (Born at night, dark beauty)
Layla, Leila : (Lahir di) malam; pengangkatan, kegembiraan ((Born at) night; rapture, elation)
Layyah : Twist, lentur (Twist, Flexure)
Lazim : Penting, penting (Essential, imperative)
Leena : Tanaman kurma, lembut, ringan, grasi (Plant of dates, soft, mild, clemency)
Leila : Malam (Night)
Leilah : Malam (Night)
Liba : Terindah (Hoor dalam jannah) (Most Beautiful (Hoor in jannah))
Lina : Palm pohon (Palm tree)
Linah, Lina, Leena : Lembut (Tender)
Liyana : Kelembutan, kelembutan (Softness, tenderness)
Lu Luah : Dia adalah seorang narator Hadis (She was a narrator of Hadith)
Lu'lu : Mutiara (Pearls)
Lubab : Bagian terbaik (The best part)
Lubabah : Inti terdalam (The innermost essence)
Lubabah, Lubaaba : Inti terdalam (The innermost essence)
Luban : Pine pohon; menunjukkan leher panjang (Pine tree; denotes long neck)
Lubanah : Ingin, keinginan (Wish, desire)
Lubena : Kemurnian (Purity)
Lublubah : Kasih sayang, lembut (Affectionate, tender)
Lubna : Jenis pohon (Kind of tree)
Luja : dari kedalaman besar (of great depth)
Lujain, Lujayn : Perak (Silver)
Lujaina : Perak (Silver)
Lulu : Mutiara (Pearls)
Luluah, Lulwa : Mutiara (Pearl)
Lunah : Kurma (Date palm)
Lutfiyah : Halus, anggun (Delicate, graceful)

M
Ma'isah : Berjalan dengan gaya berjalan, bangga ayun (Walking with a proud, swinging gait)
Maab : Tempat yang satu kembali (Place to which one returns)
Maahnoor : Cahaya bulan (Glow of Moon)
Maali : Noble hal (Noble things)
Mada : Utmost titik, tingkat (Utmost point, degree)
Madaniyah : Civilised, berbudaya (Civilised, cultured)
Madeeha : Praiseworty (Praiseworty)
Madhat : Pujian (Praise)
Madiha : Terpuji (Praiseworthy)
Madihah : Terpuji (Praiseworthy)
Madihah, Madeeha : Patut dipuji, terpuji (Praiseworthy, commendable)
Maha : Sapi liar; memiliki mata yang indah (Wild cow; has beautiful eyes)
Mahabbah : Cinta, kasih sayang (Love, affection)
Mahasin : Beauties (Beauties)
Mahbasah : Seorang narator Hadis (A narrator of Hadith)
Mahbubah : Tercinta (Beloved)
Mahdiya : Benar Dipandu Demi Allah (Rightly Guided By Allah)
Mahdiyah : Mendapat petunjuk (Rightly guided)
Mahek : Fragrance (Fragrance)
Mahfuzah : Yang dilindungi (The protected one)
Mahibah : Mulia, dihormati (Noble, respected)
Mahirah : Adept, Ahli (Adept, Expert)
Mahjabeen : Kuasa (Powerful)
Mahneerah : Pertama lahir dari sepasang (First born of a pair)
Mahnoor : Terang bulan (Light of the moon)
Mahreen : Cerah dan indah saat matahari (Bright and Beautiful as the sun)
Mahrosh : Sepotong bulan, menyenangkan (Piece of moon, pleasant)
Mahum : Moon Light (Moon's Light)
Mahveen : Cahaya Matahari (Light of the Sun)
Mahvish : Bulan-wajah (Moon-face)
Mahwish : Indah seperti bulan (Beautiful like the moon)
Maida : Indah (Beautiful)
Maimoona, Maymunah : Menguntungkan, diberkatilah; istri Nabi (Auspicious, blessed; a wife of the Prophet)
Maira : Moon (Moon)
Maisah, Maisa : Berjalan dengan gaya berjalan, bangga ayun (Walking with a proud, swinging gait)
Maisarah : Kekayaan, Kekayaan (Wealth, Richness)
Maizah : Cerdas (Discerning)
Majidah : Mulia, mulia, terhormat (Glorious, noble, respected)
Majidah, Majida : Mulia (Glorious)
Makarim, Makaarim : Berkelakuan baik dan terhormat (Of good and honorable character)
Makhtooma : Nama penyanyi wanita dari masa lalu (Name of a female singer of the past)
Makhtoonah : Nama penyanyi dan seorang wanita cantik dari masa lalu (Name of a singer and a beautiful lady of the past)
Makkiyah : Dari Makkah (From Makkah)
Maladh : Perlindungan, tempat tinggal (Protection, shelter)
Malak : Malaikat (Angel)
Malakah : Bakat (Talent)
Malayeka : Angel (Angel)
Maleehah : Asin, Graceful warna, kecoklatan (Salty, Graceful, Brownish colour)
Maliha : Memuji (Praising)
Malika : Ratu (Queen)
Malikah : Ratu (Queen)
Malmal : Lunak (Soft)
Manab : Kekhalifahan, berbagi (Deputyship, share)
Manahil : Mata air segar (Spring of fresh water)
Manal : Pencapaian, prestasi (Attainment, achievement)
Manal, Manaal : Pencapaian, prestasi (Attainment, achievement)
Manar : Memandu cahaya (mercusuar) (Guiding light (lighthouse))
Manar, Manaar : Membimbing cahaya (Guiding light)
Manha : Karunia Allah (Gift of Allah)
Manhalah : Spring (Spring)
Mansurah : Pendukung, menang (Supporter, victorious)
Maqboolah : Seorang wanita mencatat masa lalu memiliki nama ini; Maqboolah Hanim (A noted woman of the past had this name; Maqboolah Hanim)
Marah : Kebahagiaan, sukacita (Happiness, joy)
Maram : Aspirasi (Aspiration)
Maram, Maraam : Aspirasi (Aspiration)
Mardhiah : Orang yang dicintai dan dihormati oleh semua (One who is loved and respected by all)
Maria : Salah satu wifes 'dari Muhammad Nabi (saw) (One of the wifes' of the prophet Muhammed (pbuh))
Mariam, Maryam : Arab bentuk "Maria"; Bunda Yesus (Arabic form of "Mary"; Mother of Jesus)
Maridah : Seorang gadis budak Haroon Rashid memiliki nama ini (A slave girl of Haroon Rashid had this name)
Mariya : Kemurnian (Purity)
Mariyah : Adil kulit; nama istri Nabi (Fair complexion; name of the wife of the Prophet)
Marjanah : Berharga batu (Precious stone)
Marnia : Kaya dalam setiap aspek (Wealthy in every aspect)
Marwa : Sebuah gunung di Mekkah (A mountain in mekkah)
Marwah : sebuah gunung di Mekkah (Al Safa wa al Marwah) (a mountain in Makkah (Al Safa wa al Marwah))
Maryum : Bunda Isa (AS) (Mother of Isa (AS))
Marzuqah : Diberkati oleh Tuhan, beruntung (Blessed by God, fortunate)
Masabeeh : Lampu, Lampu (Lamps, Lights)
Masahir : Kuno Arab kecapi (Ancient Arabic lute)
Masarrah : Delight, sukacita (Delight, joy)
Mashel : Cahaya (Light)
Mashoodah : Terbukti (Evidenced)
Masoomah : Innocent (Innocent)
Mastura : Dilindungi (Protected)
Masudah, Masouda : Happy, beruntung, beruntung (Happy, lucky, fortunate)
Masumah : Innocent (Innocent)
Mateenah : Tegas, padat, ditentukan (Firm, Solid, determined)
Mawaddah : Kasih sayang, cinta, keramahan (Affection, love, friendliness)
Mawahib : Talenta (Talents)
Mawara : Superior (Superior)
Mawiyah : Cermin (The mirror)
Mawiyah, Mawiya : Inti dari kehidupan; cermin yang jelas (The essence of life; clear mirror)
May : Lama Arab nama (Old Arabic name)
Mayameen : Yang terberkati, yang gagah berani (The blessed, the brave)
Mayeda : Buah dari surga, kain yang Anda makan di Surga (The fruits of heaven, the cloth on which you eat in Heaven)
Maymunah : Beruntung, diberkati, nama istri Nabi (Fortunate, blessed; name of the wife of the Prophet)
Mays, Mais : Bangga kiprah (Proud gait)
Maysa : Untuk berjalan dengan gaya berjalan, bangga ayun (To walk with a proud, swinging gait)
Maysa, Maysaa : Berjalan dengan bangga (Walking with pride)
Maysam : Indah (Beautiful)
Maysan : bintang (a star)
Maysarah : Tangan kiri samping (Left hand side)
Maysoon : Indah wajah & tubuh (Beautiful face & body)
Maysun : Dari wajah cantik dan tubuh (Of beautiful face and body)
Maysun, Maysoon : Untuk berjalan dengan gaya berjalan, bangga ayun (To walk with a proud, swinging gait)
Mayyadah : Untuk berjalan dengan gaya berjalan berayun (To walk with a swinging gait)
Mayyadah, Mayyada : Untuk berjalan dengan gaya berjalan berayun (To walk with a swinging gait)
Mayyasah : Untuk berjalan dengan gaya berjalan bangga (To walk with a proud gait)
Medina : Kota suci Arab Saudi (Holy city of Saudi Arabia)
Mehek : Bau, aroma (Smell, fragrance)
Meher : Kebajikan (Benevolence)
Mehjabeen : Indah sebagai orang, bulan tercinta (Beautiful as the moon, beloved person)
Mehnaz : Prouded seperti bulan (Prouded like a moon)
Mehndi : Indah warna (Beautiful colour)
Mehr : Full Moon (Full Moon)
Mehreen : Mencintai alam (Loving nature)
Mehriban : Jenis, Lembut (Kind, Gentle)
Mehrish : Wonderfull bau (mehak) (Wonderfull smell(mehak))
Mehrnaz : Kebaikan dan rasa manis (Kindness and sweetness)
Mehrunisa : Cantik wanita (Pretty woman)
Mehvesh : Terang bulan (Light of the moon)
Mehvish : Bright Star (Bright Star)
Mehwish : Bulan, indah (Moon, beautiful)
Mersiha : Yang paling indah (The most beautiful)
Meymona : Baik Fortune (Good Fortune)
Mid'haa : Menghargai (Appreciate)
Midhaa : Menghargai (Appreciate)
Midhah : Pujian (Praise)
Mina : sebuah tempat di dekat Mekah (a place near Makkah)
Minaal : Untuk mencapai tujuan Anda (To reach your destination)
Minal : Hadiah, prestasi (Gift, achievement)
Minha : Hibah (Grant)
Minnah : Kebaikan, rahmat, berkat (Kindness, grace, blessing)
Mirah : Provisi, pasokan (Provisions, supply)
Misba : Innocent (Innocent)
Misha : Indah, Pretty (Beautiful, Pretty)
Mishael : Obor, cahaya (Torch, light)
Mishall : Lampu, indah, cantik (A light, beautiful, pretty)
Mishel : Sebuah Cahaya (A Light)
Miskeenah : Rendah hati (Humble)
Mohaddisa : Cerita teller (Story teller)
Mohga : Cahaya kebahagiaan (The light of happiness)
Momina : Setia, Sesungguhnya Percaya (Faithful, Truly Believing)
Mona : Ingin, keinginan (Wish, desire)
Monera : Shinning cahaya, atau membimbing cahaya (Shinning light, or guiding light)
Mouna : Air (Water)
Mounia : Sebuah keinginan atau mimpi menjadi kenyataan (A wish or dream come true)
Mounira : Ini bersinar (It's shining)
Muazah : Dia adalah seorang narator hadits (She was a narrator of hadith)
Muazzaz : Powerfull, kuat (Powerful, strong)
Mubarakah : Mahakudus (Blessed)
Mubashirah : Pembawa kabar baik (Bringer of good news)
Mubassirah : Orang yang komentar (One who comments)
Mubeenah : Salah satu yang membuat sesuatu yang jelas (One who makes something clear)
Mubin : Clear, jelas (Clear, obvious)
Mufiah : Taat, sesuai (Obedient, compliant)
Mufidah, Mufeeda : Berguna, bermanfaat, menguntungkan (Useful, helpful, beneficial)
Muhibbah : Penuh kasih (Loving)
Muhjah, Muhja : Hati darah, jiwa (Hearts blood, soul)
Muhsinah : Amal, baik hati (Charitable, benevolent)
Muizza : Para empowerer, honourer tersebut, penguat tersebut (The empowerer, the honourer, the strengthener)
Mukarram : Terhormat (Honored)
Mukhlisah : Setia, setia (Devoted, faithful)
Mumayyaz : Terhormat (Distinguished)
Mumina : Gadis cantik, manis (Lovely, sweet girl)
Muminah : Saleh percaya (Pious believer)
Muna : Air (Water)
Muna, Mona : Ingin, keinginan (Wish, desire)
Munawar : Cerah (Bright)
Munawwar : Radiant, diterangi (Radiant, illuminated)
Munazzah : Suci, bersih, jujur (Sacred, clean, honest)
Muneerah : Splendid bersinar, terang cahaya, illuminous (Splendid, bright shine of light, illuminous)
Munerah : Llluminating, Shining (Illuminating, Shining)
Muniba : Untuk berkonsultasi dengan Allah, dialihkan menuju Allah (To consult with Allah, diverted toward Allah)
Munira : Cahaya, sinar matahari (Light, sunshine)
Munirah, Muneera : Llluminating, brilian (Illuminating, brilliant)
Munisa : Lembut, ramah (Gentle, friendly)
Munisah : Ramah (Friendly)
Muntaha : The, tingkat paling tertinggi (The utmost, highest degree)
Muqadaas : Kudus, Murni (Holy, Pure)
Muqbalah : Nama narator Hadis (Name of a narrator of Hadith)
Murdiyyah : Terpilih satu (Chosen one)
Murjanah : Kecil mutiara (Small pearl)
Murshidah : Panduan (Guide)
Muruj : Meadows (Meadows)
Musaddiqah : Salah satu yang menegaskan Kebenaran (One who affirms the Truth)
Musaykah : Dia meriwayatkan hadits dari Sayyidina Ayshah (She narrated hadith from Sayyidina Ayshah)
Mushirah, Musheera : Memberi nasihat, memberi nasihat (Giving counsel, advising)
Muskan : Senyum, Happy (Smile, Happy)
Muslimah : Taat beriman; menyerahkan diri kepada Allah (Devout believer; submitting oneself to God)
Musn : Hujan, awan (Rain, clouds)
Musnah : Hujan, awan (Rain, clouds)
Mussah : Dia meriwayatkan Hadis (She narrated Hadith)
Mussaret : Kebahagiaan (Happiness)
Musta'eenah : Satu yang berdoa untuk bantuan (One who prays for help)
Mutahharah : Dimurnikan, suci (Purified, chaste)
Mutazah : Seorang narator Hadis (A narrator of Hadith)
Muyassar : Difasilitasi, kaya, sukses (Facilitated, wealthy, successful)
Muzaynah : Perhiasan (Adornment)
Muznah : Awan yang membawa hujan (The cloud that carries the rain)
Mysha : Selamat untuk seluruh kehidupan (Happy for entire life)

N
Na'eemah : Joyful (Joyful)
Na'ilah : Acquirer, OBTAINER, pemenang (Acquirer, obtainer, winner)
Na'imah : Kenyamanan, ketenangan (Comfort, tranquillity)
Naa'irah : Bright, Cemerlang (Bright, Shining)
Naaz : Kebanggaan, keanggunan (Pride, elegance)
Naazneen : Indah (Beautiful)
Naba : Berita besar (Great News)
Nabeeha : Cerdas (Intelligent)
Nabeelah : Noble (Noble)
Nabiha : Terkemuka, mulia, waspada, cerdas (Eminent, noble, alert, intelligent)
Nabihah : Cerdas, mulia, terkemuka (Intelligent, noble, eminent)
Nabihah, Nabeeha : Cerdas (Intelligent)
Nabijah : Ambisius, Leader dan Brave (Ambitious, Leader and Brave)
Nabila : Kebahagiaan, kemurahan hati (Happiness, generosity)
Nabilah : Mulia, murah hati (Noble, magnanimous)
Nabilah, Nabeela : Mulia (Noble)
Nada : Generousity, embun (Generousity, dew)
Nadia : basah (dewy)
Nadidah, Nadeeda : Sama, saingan (Equal, rival)
Nadimah : Teman (Friend)
Nadirah : Langka, berharga (Rare, precious)
Nadirah, Nadira : Langka, berharga (Rare, precious)
Nadiyah : Pengumuman (Announcement)
Nadra : Langka, unik (Rare, unique)
Nadwah, Nadwa : Dewan, kedermawanan (Council, generosity)
Nadyne : Bunga (Flower)
Naeema : Enaknya, berkat (Ease, blessing)
Nafeesa : Berharga (Precious)
Nafiah : Menguntungkan (Profitable)
Nafisah : Berharga permata (Precious gem)
Nafisah, Nafeesa : Hal mulia, permata (Precious thing, gem)
Naflah : Surplus, meluap-luap (Surplus, overabundance)
Nageenah : Berharga Batu (Precious Stone)
Nagheen : Pearl (Pearl)
Nagina : Diamond (Diamond)
Nahal : Tanaman kecil (Small Plant)
Naheed : Terhormat (Honorable)
Nahid : Satu dengan penuh, payudara bulat (One with full, round breasts)
Nahida : Tinggi, menyenangkan (Elevated, delightful)
Nahidah, Naheeda : Besar (Big)
Nahla : Minum (Drink)
Nahlah, Nahla : Minuman air (A drink of water)
Nahleejah : Turun ke bumi, keren (Down to earth, cool)
Naifah : kebaikan dan kemurahan hati (kindness and generosity)
Nailah : Salah satu yang berhasil (One who succeeds)
Nailah, Naila : Acquirer, OBTAINER, seseorang yang berhasil (Acquirer, obtainer, one who succeeds)
Naimah, Naima : Kenyamanan, kemudahan, ketenangan, kedamaian, hidup, lembut menyenangkan (Comfort, amenity, tranquility, peace; living a soft, enjoyable life)
Nain : Mata (Eye)
Naina : Mata (Eyes)
Naira : Shinning, berkilauan (Shinning, glittering)
Najaf : Kota di irak (City in iraq)
Najah : Sukses, keselamatan (Success, safety)
Najah, Najaah : Sukses (Success)
Najat : Keselamatan (Safety)
Najdah : Keberanian, keberanian (Courage, bravery)
Najibah : Kelahiran mulia, dibedakan (Of noble birth, distinguished)
Najibah, Najeeba : Dibedakan; yang terpandang (Distinguished; of noble birth)
Najidah : Succour, Bantuan (Succour, Help)
Najihah : Kemenangan (Victory)
Najiyah : Aman (Safe)
Najla : Dari mata lebar (Of wide eyes)
Najmah : Bintang (Star)
Najwa : Rahasia bicara, bicara romantis, percakapan rahasia (Confidential talk, romantic talk, secret conversation)
Najya : Jaya (Victorious)
Nakhat : Fragrance (Fragrance)
Namar : Nama gunung (Name of a mountain)
Namyla : Tenang, Berat (Quiet, Serious)
Naqeebah : Pemimpin, Kepala, Kepala (Leader, Head, Chief)
Naraiman : Saleh malaikat (Pious angel)
Nargis : Narcissus (Narcissus)
Narjis : Narsisis (Narcissus)
Narmin : Sebuah bunga, halus, lembut, ramping (A flower, delicate, soft, slender)
Naseeka : Nusuk (arab pengorbanan), sepotong emas (Nusuk (arabic sacrifice), piece of gold)
Naseemah : Breeze (Breeze)
Naseerah : Helper (Helper)
Nasha : Aroma, parfum (Scent, perfume)
Nasheed : Indah satu (Beautiful one)
Nasheelah : Madu sisir (Honey comb)
Nashema : Wise, Blossom (Wise, Blossom)
Nashida : Mahasiswa (Student)
Nashirah : Penerbit, Diffuser; Spreader (Publisher, Diffuser; Spreader)
Nashita : Energik, penuh dengan kehidupan (Energetic, full of life)
Nashitah : Aktif, energik (Active, energetic)
Nashmia : Taman bunga (Garden of flowers)
Nashwa : Fragrance, parfum, yang meracuni (Fragrance, perfume, that which intoxicates)
Nasifah : Hanya, adil (Just, equitable)
Nasiha : Orang yang memberikan nasihat berharga (One who gives valuable advice)
Nasihah : Advisor (Advisor)
Nasim : Udara segar, angin (Fresh air, breeze)
Nasimah : Lembut angin, angin sepoi-sepoi (Gentle breeze, zephyr)
Nasira : Menang, pembantu (Victorious, helper)
Nasirah : Penolong, pelindung (Helper, protector)
Nasmah : Angin sepoi-sepoi (Breeze)
Nasra : Helper (Helper)
Nasreen : Wild Rose (Wild Rose)
Nasrin : Eglantier (Eglantier)
Nasrullah : Kemenangan Allah (Victory of Allah)
Natasha : Kuat (Strong)
Nathifa : Bersih, murni (Clean, pure)
Naureen : Terang cahaya (Bright light)
Naushaba : Elixir (Elixir)
Nausheen : Manis, menyenangkan, menyenangkan (Sweet, pleasant, agreeable)
Naveen : Baru, Bagus, Sesuatu yang lebih baik daripada yang lain (New, Excellent, Something that is better than the rest)
Navil : Untuk diberkati (To be blessed)
Nawal : Hadiah (Gift)
Nawar : Bunga, salah satu perbuatan buruk yang tidak disukai (Flower; one who dislikes bad deeds)
Naweed : Kabar baik (Good news)
Nawel : Hadiah (Gift)
Nawlah : Dia adalah seorang narator Hadis (She was a narrator of Hadith)
Nawrah : Blossom, bunga, kebahagiaan (Blossom, flower, happiness)
Nawwal : Hadiah (Gift)
Nawwar : Mei (May)
Nayyab : Sangat Langka, eksklusif (Very Rare, Exclusive)
Nayyirah : Termasyhur (Luminary)
Nazahah, Nazaaha : Kemurnian, kebenaran, kejujuran (Purity, righteousness, honesty)
Nazeefah : Bersihkan (Clean)
Nazeerah : Warner (Warner)
Nazia : Bangga (Pride)
Nazihah, Nazeeha : Jujur (Honest)
Nazimah : Administrator (Administrator)
Nazirah : Pengamat, pengawas (Observer, supervisor)
Nazirah, Nazeera : Seperti, sama, cocok (Like, equal, matching)
Nazish : Wewangian, Bangga (Fragrance, Proud)
Nazmin : Cahaya (Light)
Nazneen : Indah (Beautiful)
Nazuk : Delicate (Delicate)
Neelam : Sapphire (Sapphire)
Neelofer : Lotus, Water Lily (Lotus, Water Lily)
Neeshad : Ceria (Cheerful)
Neha : Cinta, hujan (Love, rain)
Nejat : Kebebasan, bebas stres (Freedom, stress free)
Nelam : Berharga batu (Precious stone)
Nelofar : Lotus, Air lily (Lotus, Water lily)
Nesrin : Sebuah bidang mawar liar (A field of wild roses)
Ni'ja : Tersimpan One (Saved One)
Ni'mah : Blessing, meminjamkan, nikmat (Blessing, loan, favour)
Nibal, Nibaal : Panah (Arrows)
Nibras : Lampu, cahaya (Lamp, light)
Nida : Memanggil (Call)
Nidaa : Menelepon (Call)
Nidda : Menelepon (Call)
Nigar : Indah (Beautiful)
Nighat : Visi, penglihatan (Vision, sight)
Nihad : Tinggi (Height)
Nihal : Minum (Drink)
Nijah : Sukses (Success)
Nilofar : Bunga teretai (Waterlily)
Nilofer : Gunung Wild Rose (Wild Mountain Rose)
Nimah, Naeema : Blessing, pinjaman (Blessing, loan)
Nimat : Berkat (Blessing)
Nimat, Nimaat : Berkah, pinjaman (Blessings, loans)
Nimra : Lembut, Lion (Soft, Lion)
Nina : Satu Pemurah (Gracious One)
Nisa : Perempuan (Women)
Nisha : Seluruh Dunia (Whole World)
Nishat : Kebahagiaan (Happiness)
Nisreen : Bunga (Flower)
Nisrin : Jenis tanaman aromatik (Kind of aromatic plant)
Nissa : Anggun (Ladylike)
Niyaf : Tinggi dan cukup (Tall and pretty)
Noor Jehan : Sebuah Ratu India memiliki nama ini (An Indian Queen had this name)
Noor, Nur : Cahaya (Light)
Noor-Al-Haya : Terang hidup saya (Light of my life)
Nora : Cahaya (Light)
Noreen : Menyenangkan, cerah (Lovable, bright)
Norhan : Cahaya (Light)
Noshaba : Elixir, air kehidupan (Elixir, water of life)
Nosheen : Hal manis (Sweet Thing)
Nouf : Titik tertinggi di gunung (Highest point on a mountain)
Noureen : Cahaya (Light)
Nu'aymah : Nama narator hadits (Name of a narrator of hadith)
Nudar, Nudhar : Emas (Gold)
Nudbah : Ratapan, Scar, Markus (Lament, Scar; Mark)
Nudrat : Singularity (Singularity)
Nuha : Intelijen (Intelligence)
Nuhaa : Cerdas (Intelligent)
Nujud, Nojood : Mulia, bijaksana (Noble, wise)
Numa : Indah dan menyenangkan, kebahagiaan (Beautiful and pleasant; happiness)
Nunah : Lesung pipit di dagu (Dimple in the chin)
Nur al Huda : Cahaya iman (Light of the faith)
Nura : Lampu, misalnya nurul islam, cahaya islam (The light, eg nurul islam, the light of islam)
Nurah : Cahaya (Light)
Nurah, Noorah : Corolla, bunga (Corolla, blossom)
Nuriyah : Radiant, brilian (Radiant, brilliant)
Nurjenna : Terang surga (Light of Paradise)
Nuryn : Cahaya (Light)
Nusaibah, Nusaybah : Lama Arab nama (Old Arabic name)
Nusaybah : Satu dengan garis keturunan yang baik (One with good lineage)
Nusrah : Membantu (Helpful)
Nusrat : Bantuan, Victory (Help, Victory)
Nuwairah, Nuwayrah : Kecil api (Small fire)
Nuwwar : Blossoms, bunga (Blossoms, flowers)
Nuwwarrah : Mekar, bunga (Blossom, flower)
Nuzhah : Perjalanan kesenangan, promenade (Pleasure trip, promenade)
Nuzhat : Keceriaan (Cheerfulness)
Nyasia : Paling indah satu (Most beautiful one)
Nyla : Pemenang, Berprestasi (Winner, Achiever)

O
Omera : Satu yang dimiliki kepribadian yang inspiratif dan besar, menikmati memiliki sikap positif (One who posses an inspiring and great personality, enjoys having a positive attitude)

P
Pakeezah : Murni (Pure)
Parveen : Sangat Mulia (Very Noble)

Q
Qabalah : Tanggung jawab (Responsibility)
Qabilah : Menyetujui (Consenting)
Qabool : Diterima (Accepted)
Qadr : Nasib, takdir (Fate, destiny)
Qadriyah : percaya pada Tuhan akan (to believe in Gods will)
Qadriyyah : Kuat (Strong)
Qailah : Orang yang berbicara (One who speaks)
Qamar : Purnama (Full moon)
Qamayr : Dia adalah seorang narator Hadis (She was a narrator of Hadith)
Qaniah : Berpendapat (Contended)
Qaraah : Mega kecil (Cloudlet)
Qarasafahl : Dia adalah seorang narator Hadis (She was a narrator of Hadith)
Qareebah : Dekat (Near)
Qasoomah : Dia penyair a (She was a poetess)
Qaylah : Dua wanita sahabat memiliki nama ini (Two women companions had this name)
Qaymayriyah : Dia adalah seorang mahasiswa Hadis (She was a student of Hadith)
Qaysar : Sebuah nama perempuan (A name of women)
Qindeel : Cahaya (Light)
Qirat : Indah Zikir (Beautiful Recitation)
Qisaf : Rapuh (Brittle)
Qismah : Takdir, nasib, ditahbiskan oleh Allah (Destiny, fate, ordained by God)
Qiyyama : Berdirilah untuk Allah (Stand for Allah)
Quadriyyah : Kuat (Strong)
Qubilah : Kerukunan (Concord)
Quddusiyyah : Suci, saleh (Sacred, Pious)
Qudsiyah : Mulia, suci (Glorious, sacred)
Quraybah : Utricle (Utricle)
Qurratul Ayn : Nikmat mata, Sayang (Delights of the eye, darling)
Qutaylah : Dia pendamping (She was a companion)
Qutayyah : Dia adalah seorang mahasiswa Hadis (She was a student of Hadith)

R
Raameen : Patuh (Obedient)
Rabab : Putih awan (White cloud)
Rabeea : Musim semi, taman (Springtime, garden)
Rabia : Spring, musim semi (Spring, Springtime)
Rabiah, Rabeea : Taman, musim semi (Garden, springtime)
Rabitah : Bond, dasi (Bond, tie)
Rabiya : Putri, Ratu (Princess, Queen)
Rabiyah : Bukit (Hill)
Radeyah : Konten, puas (Content, satisfied)
Radiyah, Radhiya : Konten, puas (Content, satisfied)
Radwa, Radhwaa : sebuah gunung di Madinah (a mountain in Medina)
Raeesah : Putri; wanita Noble (Princess; Noble lady)
Rafa, Rafa : Kebahagiaan, kemakmuran (Happiness, prosperity)
Rafah : Menyenangkan hidup, mewah (Pleasant, luxurious life)
Rafah, Rafat : Rahmat (Mercy)
Rafal : untuk jejak pakaian (to trail a garment)
Rafeeqah : Teman; Soft-hati (Friend; Soft-hearted)
Rafia : Tinggi, Sublime (High, Sublime)
Rafiah : Luhur, indah (Sublime, exquisite)
Rafidah : Mendukung (Support)
Rafif : untuk bersinar, berkilau (to gleam, shimmer)
Rafiqah : Teman, teman (Friend, companion)
Raghad : Menyenangkan (Pleasant)
Raghad or Raghda : Nyaman (Pleasant)
Raghibah : Menginginkan, berkeinginan (Desiring, desirous)
Raghidah : Nyaman (Pleasant)
Raha : Tenang (Peaceful)
Rahaf : Halus, baik (Delicate, fine)
Raheemah : Penyayang (Merciful)
Rahila : Satu yang bepergian (One who travels)
Rahilah : Satu yang bepergian (One who travels)
Rahimah : Penyayang, penuh kasih (Merciful, compassionate)
Rahiq : Madu bunga (Nectar)
Rahma : Mercy (Mercy)
Rahmaa : Untuk kasihanilah (To have mercy upon)
Rahmah : Rahmat (Mercy)
Raidah : Pemimpin, perintis (Leader, pioneer)
Raidah, Raaida : Pemimpin (Leader)
Raifah : Penyayang (Merciful)
Raihana : Keharuman mawar (The fragrance of a rose)
Raima : Kebahagiaan (Happiness)
Raiqah : Jelas, Murni, tidak terganggu (Clear, Pure, Undisturbed)
Raitah : Seorang narator Hadis (A narrator of Hadith)
Raja, Raja : Berharap (Hope)
Rajiyah : Berharap, dengan penuh harapan (Hoping, full of hope)
Rameesha : Sekelompok mawar (A bunch of roses)
Ramia : Pengirim (Sender)
Ramlah : Lama Arab nama (Old Arabic name)
Ramsha : Wajah seperti bulan (Face like moon)
Ramzia : Hadiah (Gift)
Ramziyah : Simbolis (Symbolic)
Rana : Untuk menatap, melihat (To gaze, look)
Rand : Bay laurel (Bay laurel)
Randa : Pohon aroma yang baik (Tree of good scent)
Rania : Ratu (Queen)
Ranim, Raneem : Untuk membaca dengan suara bernyanyi lagu (To recite in a sing song voice)
Raniyah, Raniya : Menatap (Gazing)
Ranya : Conquerer (Conquerer)
Rasha : Muda kijang (Young gazelle)
Rashad : Lurus (Straight)
Rasheedah : Cerdas satu, Sober (Intelligent one, Sober)
Rashida : Cerdas, Sober (Intelligent, Sober)
Rashidah, Rasheeda : Bijaksana, dewasa (Wise, mature)
Rasmiyah : Resmi, formal (Official, formal)
Rawah : Pesona, keindahan, kemegahan (Charm, beauty, splendor)
Rawdah, Rawdha : Taman (Garden)
Rawhah : Senang (Nice)
Rawhiyah : Kerohanian (Spirituality)
Rawiah, Raawiya : Transmitter dari puisi Arab kuno (Transmitter of ancient Arabic poetry)
Raya : Kenyang dengan minuman (Sated with drink)
Rayann : Its pintu surga yang terbuka di bulan ramadhan (Its the door of heaven that opens in the month of ramadhan)
Rayhanah : Aromatik manis kemangi (Aromatic sweet basil)
Rayya : Cahaya (Light)
Rayya, Rayyaa : Kenyang dengan minuman (Sated with drink)
Razaanah : Orang yang tenang (One who is calm)
Razan : Seimbang (Balanced)
Razan, Razaan : Kepekaan dan rasa hormat (Sensibility and respect)
Razia : Konten, Puas (Content, Satisfied)
Reeha : Air (Air)
Reem : Gazelle indah (Beautiful Gazelle)
Reema : Putih antalope (White antalope)
Reham : Hujan turun (Rain drops)
Rehana : Sebuah handfull selasih (A handfull of sweet basil)
Rehemat : Hadiah (Gift)
Reja : Baik berita (Good News)
Reshma : Emas Sutra, Mahal (Golden Silk, Expensive)
Reyah : Kenyamanan (Comfort)
Reyhana : Manis berbau bunga surga (Sweet smelling flower of paradise)
Rida : Disukai oleh Allah (Favored by God)
Rifaat : Ketinggian, Tinggi, Tinggi (Altitude, Height, High)
Riffat : Tinggi (High)
Rihab : Luasnya, hamparan (Vastness, expanse)
Riham : Tahan hujan, baik (Lasting, fine rain)
Rihana : Selasih (Sweet basil)
Rija : Keinginan, Harapan (Desire, Hope)
Rijja : Surga kecantikan (Heavens beauty)
Rim, Reem : Gazelle (Gazelle)
Rima, Reema : Putih kijang (White antelope)
Rimsha : Seikat bunga (Bunch of flowers)
Rizqin : Baik keberuntungan (Good fortune)
Rizwana : Indah, Guardian dari surga (Beautiful, Guardian of heaven)
Rohaan : Sebuah sungai di surga (A river in paradise)
Romana : Delima, Buah dari surga (Pomegranate; The fruit of Paradise)
Romeesa : Surga kecantikan (Heavens beauty)
Rona : Bersinar cahaya (Shining light)
Roshini : Light, noor (Light, noor)
Rua : Mimpi, visi (Dreams, visions)
Ruaa : Tak bisa dilihat (Invisable)
Rubaa : Bukit, tinggi (Hills, height)
Rubaba : Rose (Rose)
Rubadah : Abu berwarna (Ash colored)
Rubi : Merah permata (Red gem)
Rubina : Diberkati dengan cinta, air terjun (Blessed with love, waterfall)
Rubiya : Musim semi musim (Spring season)
Rudainah, Rudaynah : Lama Arab nama (Old Arabic name)
Rufaidah, Rufaydah : Mendukung (Support)
Ruhee : Jiwa, bunga, yang menyentuh hati (Soul, a flower, who touches the heart)
Ruhina : Manis fragrence (Sweet fragrence)
Rukan : Mantap, percaya diri (Steady, confident)
Rukayat : orang yang mencintai Allah (one who Allah loves)
Rukhsana : Indah (Beautiful)
Rukhsar : Pipi (Cheek)
Ruksha : Indah (Beautiful)
Rumailah, Rumaylah : Lama Arab nama (Old Arabic name)
Rumaisa : Seikat bunga (Bunch of flowers)
Rumaithah, Rumaythah : Lama Arab nama (Old Arabic name)
Rumana : Romantis, mencintai (Romantic, loving)
Rumeha : Indah Batu (Beautiful Stone)
Ruqaya : Putri Nabi (SAW) (Daughter of the Prophet (SAW))
Ruqayya : Lembut, nama putri Nabi (SAW) (Gentle; name of the daughter of the Prophet (SAW))
Ruqayyah : Putri dari Muhammad Nabi (SAW) (The daughter of the prophet Muhammed (SAW))
Ruqayyah, Ruqayya : Lembut, nama putri Nabi (Gentle; name of the daughter of the Prophet)
Rushd : Masuk akal perilaku (Sensible conduct)
Ruwaidah, Ruwaydah : Berjalan lembut (Walking gently)
Ruyah : Mimpi, visi (Dream, vision)

S
Saadia : Lucky (Lucky)
Saadiya : Bunga (Flower)
Saaleha : Bunga (Flower)
Saaliha : Murni pios dan setia (Pure pios and devoted)
Saba : Sheba, sebuah kota di Yaman (Sheba, a town in Yemen)
Sabaa : angin bagus (a nice wind)
Sabah : Pagi (Morning)
Sabburah : Sangat sabar, abadi (Very patient, enduring)
Sabeen : Dingin angin pagi (Cool breeze of the morning)
Sabeeyah : Bayi perempuan (Baby girl)
Sabiha : Indah (Beautiful)
Sabihah : Indah (Beautiful)
Sabina : Bunga (Flower)
Sabiqah : Terakhir (Past)
Sabirah : Pasien, gigih (Patient, perseverant)
Sabirah, Saabira : Pasien (Patient)
Sabr : Kesabaran kontrol, diri (Patience, self control)
Sabrina : Mawar putih (White rose)
Sabriyah : Pasien (Patient)
Sabuhi : Bintang timur (Morning Star)
Sadad : Tepat hal yang harus dilakukan, tangan beruntung (Right thing to do, lucky hand)
Sadaf : Shell, tiram, Pearl (Shell, Oyster, Pearl)
Sadah : Kebahagiaan (Happiness)
Sadiah : Selamat mencoba (Good luck)
Sadiqah : Jujur, tulus (Truthful, sincere)
Sadiyah : Beruntung (Fortunate)
Sadoof : Nama penyair a (Name of a poetess)
Saeedah : Beruntung, Menguntungkan (Fortunate, Auspicious)
Safa : Murni (Pure)
Safaa : Kejelasan, kemurnian, ketenangan, nama sebuah bukit di Makkah (Clarity, purity, serenity; name of a hill in Makkah)
Safeerah : Messenger; Duta Besar (Messenger; Ambassador)
Saffanah : Mutiara (Pearl)
Saffiya : Terbaik freind (Best freind)
Safia : Murni (Pure)
Safiyya : Sahabat (Best friend)
Safiyyah : Tak terganggu, tenang, murni teman, terbaik (Untroubled, serene, pure, best friend)
Safiyyah, Safiya : Tak terganggu, tenang, murni teman, terbaik, istri Nabi (Untroubled, serene, pure, best friend; wife of the Prophet)
Safoorah : Istri Nabi Musa (AS) (Wife of Prophet Musa (AS))
Safun : Breezing (Breezing)
Safwah : Sebuah nama feminin Arab (An Arab feminine name)
Safwana : Sebuah Shining Star, Rock (A Shining Star, Rock)
Sageda : Sageda adalah (Sageda is )
Sagheerah : Pendek (Short)
Sahar : Fajar (Dawn)
Sahibah : Rekan (Colleague)
Sahirah : Terjaga (Wakeful)
Sahlah : Mudah, nyaman (Easy, convenient)
Sahlah, Sahla : Halus, lembut, lancar, mengalir (Smooth, soft, fluent, flowing)
Sahrish : Sunrise (Sunrise)
Saibah : Dia adalah seorang narator hadits (She was a narrator of hadith)
Saida : Terindah, tak tertandingi, friendly (Most Beautiful, unmatched, friendly)
Saidah : Happy beruntung (Happy, fortunate)
Saihah : Baik, berguna (Good, useful)
Saila : Sunshine (Sunshine)
Saima : Terus puasa (Keeps fasts)
Saimah : Puasa (Fasting)
Saiqa : Petir (Lightning)
Saira : Happy (Happy)
Sairah : Satu yang bepergian (One who travels)
Sairish : Magic, bunga (Magic, flower)
Saja : harus tenang dan tenang (to be calm and quiet)
Sajidah : Bersujud kepada Allah (Prostrating to God)
Sakeenah : Tenang, tenang dan tenang (Calm, quiet and tranquil)
Sakina : Dia adalah seorang narator Hadis (She was a narrator of Hadith)
Sakinah : Allah-terinspirasi ketenangan pikiran (Allah-inspired peace of mind)
Sakinah, Sakeena : Allah yang diilhami ketenangan pikiran, ketenangan (God inspired peace of mind, tranquility)
Saleemah : Sehat, Sound (Healthy, Sound)
Salifah : Sebelumnya (Previous)
Salihah : Benar, menyenangkan (Correct, agreeable)
Salikah : Berikut; Mystic (Following; Mystic)
Salimah : Suara, aman, sehat (Sound, safe, healthy)
Salimah, Saleema : Damai, sempurna, sempurna, aman, sehat (Peaceful, flawless, faultless, safe, healthy)
Salma : Damai, aman, sehat, istri Nabi (Peaceful, safe, healthy; a wife of the Prophet)
Salmaa : Damai (Peaceful)
Salsabil : Sebuah air mancur di Surga (A fountain in Paradise)
Salsabil, Salsabeel : Musim semi di Jannah (Spring in Jannah)
Salwa : Solace; puyuh (Solace; quail)
Samaa : Sky (Sky)
Samah : Kedermawanan (Generosity)
Samah, Samaah : Kemurahan hati (Generosity)
Samaira : Memikat (Enchanting)
Samar : Malam percakapan (Evening conversation)
Samarah : Lembut cahaya (Soft light)
Samawah : Summit, tinggi (Summit, height)
Sameea : Salah satu yang mendengarkan (One who listens)
Sameeha : Dermawan berkat Allah (Generous blessing of Allah)
Sameen : Berharga (Precious)
Sameenah : Kelebihan berat badan, lemak (Overweight, fat)
Sameh : Pengampun (Forgiver)
Sameya : Murni (Pure)
Samia : Ta'ala, mulia, banyak dipuji (Exalted, noble, much praised)
Samiah : Forgivness atau pemberi ampun (Forgivness or forgiver)
Samihah, Sameeha : Murah hati (Generous)
Samina : Berharga, Dermawan (Precious, Generous)
Samira : Menelepon (Call)
Samirah : Menghibur teman wanita (Entertaining female companion)
Samirah, Sameera : Menghibur teman wanita (Entertaining female companion)
Samiun : Mendengar (The Hearing)
Samiya : Untuk mendengar (To hear)
Samiyah : Tinggi, mulia, luhur (Elevated, exalted, lofty)
Samiyah, Saamiya : Tinggi, exhalted, tinggi (Elevated, exhalted, lofty)
Sammar : Buah (Fruit)
Samra : Lembut warna, cahaya kecokelatan (Soft, light tanned color)
Samrah : Nama buah, ditulis dalam 24 kali Quran (Name of a fruit, written in the Quran 24 times)
Sana : Kemewahan, kecemerlangan, untuk menatap, lihat (Resplendence, brilliance; to gaze, look)
Sana, Sanaa : Eminence, keagungan, Brilliance, kemegahan (Eminence, sublimity, Brilliance, splendor)
Sanam : Kekasih (Beloved)
Sanari : Manis dan Indah (Sweet and Beautiful)
Sanaubar : Cone bantalan pohon (Cone bearing tree)
Sanika : Kuat berpikiran, hangat hati (Strong minded, warm hearted)
Saniyah : Kemewahan, kecerdasan (Resplendence, brilliance)
Sanjeedah : Berat (Serious)
Sara : Princess (Princess)
Sarah : Nama istri Nabi Ibrahim (Name of the wife of the Prophet Ibrahim)
Sarina : Perdamaian (Peace)
Sarish : Pagi (Morning)
Sarra : Dia adalah seorang teman wanita (She was a female companion)
Sarrinah : Indah, sahabat nabi (SAW) (Beautiful, companion of prophet (SAW))
Sarwari : Officer (Chief)
Sarwat : Kekayaan, Kekuasaan, Pengaruh (Wealth, Power, Influence)
Sarwath : Kekayaan, kekayaan (Wealth, riches)
Sauda, Sawdah : Istri Nabi (Wife of the Prophet)
Sawdah : Seorang istri Nabi (SAW) (A wife of the Prophet (SAW))
Sawsan : Lily dari lembah (Lily of the valley)
Sayyidah : Lady, wanita (Lady, woman)
Seemeen : Nama beberapa wanita (Name of some women)
Seerat : Dalam kecantikan, ketenaran (Inner beauty, fame)
Sehr : Sunrise (Sunrise)
Sehrish : Matahari terbit (The sunrise)
Selina : Bulan, asin (Moon, Salty)
Senada : Anggun, surgawi (Graceful, heavenly)
Senait : Good Luck (Good Luck)
Sfiyah : Adil (Righteous)
Shabana : Terkenal (Famous)
Shabeehah : Gambar, Foto, Suka (Picture, Image, Like)
Shabina : Mata badai (The eye of the storm)
Shabnam : Dew (Dew)
Shadan : Muda kijang (Young gazelle)
Shadha : Aromatik (Aromatic)
Shadha, Shadhaa : Aroma (Aroma)
Shadhiyah : Aromatik (Aromatic)
Shadiyah : Penyanyi (Singer)
Shadmani : Joy, kebahagiaan (Joy, happiness)
Shafana : Integritas dan bajik (Integrity and Virtuous)
Shafaq : Dawn Kemerahan di langit saat matahari terbenam (Dawn Redness in the sky at sunset)
Shafath : Curing atau menyembuhkan orang (Curing or healing people)
Shafeeqah : Semacam penuh kasih teman hati (A compassionate kind hearted friend)
Shafia : Mercy (Mercy)
Shafiah : Pendoa syafaat (Intercessor)
Shafiqah : Penuh kasih, simpatik (Compassionate, sympathetic)
Shahada : Bersaksi (Bearing witness)
Shahana : Ratu (Queen)
Shahd : Sayang, sarang lebah (Honey, honeycomb)
Shahed : Madu (Honey)
Shaheenah : Falcon (Falcon)
Shaheerah : Terkenal (Well-known)
Shahida : Saksi (Witness)
Shahidah : Menyaksikan (Witness)
Shahina : Princess (Princess)
Shahirah : Terkenal, terkenal (Well known, famous)
Shahla : Gelap bunga, mata abu-abu gelap (Dark flower, Dark grey eyes)
Shahlah : Blush (Blush)
Shahnaaz : Kebanggaan raja (Pride of the king)
Shahnaz : Bride (Bride)
Shahnoor : Kerajaan Glow (Royal Glow)
Shahrazad : Teller dari "Kisah 1001 Malam" (Teller of "Tales of 1,001 Nights")
Shahzaadee : Princess (Princess)
Shaila : Kecil gunung (Small mountain)
Shairah : Penyair (Poetess)
Shaista : Sopan (Polite)
Shaistah : Sopan, sopan (Polite, Courteous)
Shajarah : Pohon (Tree)
Shajee'ah : Berani (Brave)
Shakeelah : Cantik, indah (Comely, beautiful)
Shakila : Cantik (Pretty)
Shakirah : Berterimakasih (Thankful)
Shakurah : Bersyukur, sangat bersyukur (Grateful, very thankful)
Shalimar : Indah & Kuat (Beautiful & Strong)
Shama : Lampu (Lamp)
Shamailah : Baik sifat disposisi yang sangat baik (Good traits excellent disposition)
Shamamah : Fragrance (Fragrance)
Shameemah : Angin sepoi harum (A fragrant breeze)
Shamila : Salah satu sifat ramah dan menyenangkan (One of friendly and likable nature)
Shamilah : Lengkap, komprehensif (Complete, comprehensive)
Shamima : Wangi angin (Fragrant breeze)
Shamis : Matahari (The sun)
Shamoodah : Diamond (Diamond)
Shams : Matahari (Sun)
Shamsa : Sunshine (Sunshine)
Shamsia : Cantik, Shining Star, Satu dan hanya (Beautiful, Shining Star, One and only)
Shanaz : Kebanggaan Raja (Pride of King)
Shanika : Bagus (Good)
Shanum : Allah SWT berkat, martabat (Allahs blessing, dignity)
Shaqeeqah : Nyata adik (Real sister)
Shareekah : Mitra (Partner)
Shareen : Manis (Sweet)
Sharifah : Mulia, terhormat, dibedakan (Noble, honoured, distinguished)
Sharifah, Shareefa, Sherrifah : Mulia, terhormat (Noble, honored)
Shariqah : Bersinar (Shining)
Sharmeela : Shy (Shy)
Sharmeen : Shy (Shy)
Sharmin : Kesopanan (Modesty)
Shasmeen : Sangat indah, hati emas, dapat dipercaya, malaikat, sempurna (Very beautiful, a heart of gold , trustworthy, an angel , perfect)
Shatha : Dia adalah seorang narator Hadis (She was a narrator of Hadith)
Shawq : Kerinduan (Longing)
Shayla : Sedikit gunung (Little mountain)
Shayma : Memiliki tempat kecantikan (Having a beauty spot)
Shayma, Shaymaa : untuk melihat keluar (to look out)
Shazana : Princess (Princess)
Shazfa : Sukses (Success)
Shazia : Aromatik (Aromatic)
Shazmah : Langka bulan (Rare moon)
Sheenaz : Kecantikan (Beauty)
Shehla : Jenis bunga (Kind of a flower)
Shehr bano : Princess (Princess)
Shehzadi : Princess (Princess)
Sheila : Sedikit gunung (Little mountain)
Shellah : Truely, Jenis orang, Indah (Truely, Kind person , Beautiful)
Sheyla : Pine pohon (Pine tree)
Sheza : Baik (agama) gadis (Good (religious) girl)
Shezan : Indah (Beautiful)
Shifa : Curing, penyembuhan (Curing, healing)
Shihaam : Cerdas (Intelligent)
Shillan : Sebuah bunga (A flower)
Shimah : Alam, kebiasaan (Nature, habit)
Shimaz : Kekasih (Beloved)
Shireen : Manis (Sweet)
Shiya : Luar biasa (Exceptional)
Shiyam : Alam, karakter (Nature, character)
Shiza : Sebuah hadiah atau hadir (A gift or present)
Shu'a : Sinar cahaya Matahari (Rays of Sun light)
Shudun : Powerfull, lurus (Powerful, straight)
Shuhda : Sayang, sarang lebah (Honey, honeycomb)
Shuhrah : Ketenaran, reputasi (Fame, reputation)
Shujana : Berani, kuat (Brave, strong)
Shukrah : Rasa syukur (Thankfulness)
Shukriyah : Terima kasih (Of thanks)
Shumaila : Wajah cantik (Beautiful face)
Shumaysah : Dia adalah seorang narator Hadis (She was a narrator of Hadith)
Shurafa : Noble (Noble)
Shurooq : Dawn, Sunrise (Dawn, Sunrise)
Shuruq : Rising, bersinar (Rising, shining)
Sibal, Sibaal : Mata dengan bulu mata panjang (Eyes with long lashes)
Siddiqah : Tegak, sangat jujur (Upright, very truthful)
Siddra : Seperti Star a (Like a Star)
Sidra : Pohon (Tree)
Sidrah : Nama pohon (Name of a tree)
Siham : Panah (Arrows)
Siham, Sihaam : Panah (Arrows)
Simah : Tanda, karakteristik, ekspresi (Sign, characteristic, expression)
Simra : Surga, putri (Heaven, princess)
Simrah : Jannat (surga) (Jannat (heaven))
Sirah : Lihat "Sarah" (See "Sarah")
Sirin, Sireen : Istri pendamping nabi Hassan bin Tsabit (Wife of Prophets companion Hassan ibn Thabit)
Sitarah : Star (Star)
Siyana : Perlindungan (Protection)
Sobia : Baik dan Mulia Girl (Good and Noble Girl)
Sofia : Kebijaksanaan (Wisdom)
Somaya : Taman yang indah dikelilingi dengan mawar dan bunga (Beautiful garden surrounded with roses and flowers)
Sonia : Cantik, sangat indah (Pretty, very beautiful)
Soraiya : Princess (Princess)
Soraya : Indah (Beautiful)
Sorfina : Bersih, rapi, bebas dari kotoran (Clean, neat, free from dirt)
Souhayla : Star (Star)
Su'ad : Baik keberuntungan (Good fortune)
Suad, Souad : Daulat (Good fortune)
Subaha : Indah (Beautiful)
Subbiha : Bersih, rapi (Clean, tidy)
Subhaan : Memuji Allah (Praising Allah)
Subhah : di pagi hari (in the morning)
Subhiyah : dari pagi hari (of the morning)
Subuhi : Angin dingin dari pagi (The cold breeze of morning)
Suda : Happy beruntung (Happy, lucky)
Sudi : Dia adalah seorang narator Hadis (She was a narrator of Hadith)
Sufia : Seseorang yang mengikuti tasawuf - jantung Bersih (A person who follows Sufism - Clean heart)
Sughra : Kecil (Small)
Suha : Nama bintang (Name of a star)
Suhailah, Suhaylah : Halus, lembut, lancar, mengalir (Smooth, soft, fluent, flowing)
Suhaimah, Suhaymah : Kecil panah (Small arrow)
Suhair, Suhayr : Nama diri (Proper name)
Suhaylah : Halus, lembut, lancar, mengalir (Smooth, soft, fluent, flowing)
Suhaymah : Kecil panah (Small arrow)
Suhayr : Tepat nama (Proper name)
Suheera : Indah (Beautiful)
Sukainah, Sukaynah : Charming, menyenangkan (Charming, likable)
Sukaynah : Tenang, ketenangan (Calm, Quietude)
Sulafah : Terpilih (Choicest)
Sultanah : Sultaness (Sultaness)
Sumaira, Sumayra : Kecil dari Samra (Diminutive of Samra)
Sumaiya : Murni (Pure)
Sumanah : Dia adalah seorang narator Hadis (She was a narrator of Hadith)
Sumara : Entertainer (Entertainer)
Sumayrah : Kecoklatan (Brownish)
Sumaytah : Dia pendamping (She was a companion)
Sumbul : Lemah, Delicate (Frail, Delicate)
Sumlina : Bintang Kejora (Morning Star)
Summar : Buah, Hadiah (Fruit, Gifts)
Summaya : Wanita pertama yang memperoleh shahadat dalam Islam (The first lady who obtained shahadat in Islam)
Summayyah : Pertama martir Islam (First martyr of Islam)
Sumnah : Nama seorang gadis Arab (FH) (Name of an Arab girl (FH))
Sumra : Buah, buah musim panas (Fruit, summer fruit)
Sunbul : Spikes gabah (Spikes of grain)
Sundas : Pakaian dari surga (Dress of heaven)
Sundus : Sutra brokat (Silk brocade)
Sunya : Sunshine, kecerahan (Sunshine, brightness)
Sura, Suraa : untuk melakukan perjalanan pada malam hari (to travel by night)
Suraiya : Sopan (Polite)
Suraya : Star (Star)
Suwaydah : Dia adalah seorang narator Hadis (She was a narrator of Hadith)
Swiyyah : Sedikit satu (Little one)

T
Tabalah : Dia adalah seorang narator Hadis (She was a narrator of Hadith)
Tabassum : Tersenyum (Smiling)
Tabinda : Cerah, bersinar (Bright, shining)
Tafida : Paradise (Mesir nama) (Paradise (egyptian name))
Taghrid : Menyanyi (seperti burung) (Singing (as a bird))
Tahani : Selamat (Congratulations)
Tahera : Murni, suci (Pure, chaste)
Tahira : Kudus, Murni (Holy, Pure)
Tahirah : Murni, suci (Pure, chaste)
Tahirah, Taahira : Murni, suci (Pure, chaste)
Tahiyah : Salam (Greeting)
Tahiyat : Haiyaa (Greetings)
Tahseenah : Tepuk tangan sorak (Acclaim)
Taibah : Bertobat (Repentant)
Taima, Tayma : Oasis di Northwest Saudi (Oasis in Northwest Arabia)
Takiyah : Saleh, orang benar (Pious, righteous)
Talah, Taalah : Muda pohon kelapa (Young palm tree)
Talibah : Seeker setelah pengetahuan (Seeker after knowledge)
Tamadur : Cemerlang (Brilliant)
Tamara : Tanggal pohon (Date tree)
Tameemah : Nama penyair a (Name of a poetess)
Tanisha : Kebahagiaan (Happiness)
Tanweer : Radiant, llluminating (Radiant, Illuminating)
Tanzeela : Wahyu, Menerima dengan ramah (Revelation, Receiving hospitably)
Taqiyah : Waspada Allah (Heedful of God)
Taqwa, Taqwaa : Kesalehan, kekhusyukan, penuh perhatian Allah (Piety, devoutness, heedfulness of God)
Tara : Star (Star)
Tarub : Gembira (Merry)
Tasheen : Pernah ambisius (Ever Ambitious)
Tasneem : Fountain of paridise (Fountain of paridise)
Tasnim : Fountain di surga (Fountain in paradise)
Tawbah : Repentence (Repentence)
Taybah : Murni (Pure)
Tayyibah : Baik, menyenangkan, menyenangkan (Good, pleasant, agreeable)
Tazim : Hormat (Respect)
Tazkia : Khusus, unik (Special, Unique)
Tazmeen : Satu memiliki sifat baik, sifat & kebiasaan (One having good qualities, nature & habits)
Tehzeeb : Hormat (Respect)
Thabitah : Perusahaan (Firm)
Thaminah : Mulia, murah hati (Precious, generous)
Thana : Syukur, pujian (Thankfulness, praise)
Thana, Thanaa : Syukur, pujian, pujian (Thankfulness, commendation, praise)
Thara : Kekayaan (Wealth)
Thara, Tharaa : Kekayaan (Wealth)
Tharwah : Kekayaan (Wealth)
Tharya : Nama seorang wanita yang saleh (Name of a pious woman)
Thashin : Tepuk tangan sorak (Acclaim)
Thawab : Menghargai (Reward)
Thoraya : Star (Star)
Thufailah : Elegan dengan hormat baik untuk orang tua nya (Elegant with good respect for her elders)
Thuml : Nama seorang wanita terhormat awal (Name of an early distinguished woman)
Thuraiya, Thurayya : Bintang, konstelasi Pleiades (Star, constellation Pleiades)
Thurayya : Star (Star)
Thuwaibah, Thuwaybah : Layak mendapatkan hadiah Dewa (Deserving of Gods reward)
Thuwaybah : Nama salah satu basah-perawat dari Nabi (SAW) (Name of one of the wet-nurses of the Prophet (SAW))
Tibah : Kebaikan, kebaikan (Goodness, kindness)
Tisha : Dia yang aktif, hidup (One who is active, lively)
Tuba : Nama sebuah pohon di surga (The name of a tree in heaven)
Tuba, Tubaa : Berkat, beautitude (Blessedness, beautitude)
Tulayhah : Dia adalah seorang narator Hadis (She was a narrator of Hadith)
Tumadur : Lama Arab nama (Old Arabic name)
Tuqa, Tuqaa : Penuh perhatian Allah (Heedfulness of God)

U
Ubab, Ubaab : Gelombang hujan, berat (Waves, heavy rain)
Ubah : Bunga (Flower)
Udaysah : Dia adalah seorang narator Hadis (She was a narrator of Hadith)
Uhud : Komitmen, janji, delegasi (Commitment, pledge, delegation)
Ujala : Cahaya alam semesta (Light of the universe)
Ula : Paling atas, tertinggi (Uppermost, highest)
Ulfah : Harmony, keintiman (Harmony, intimacy)
Umaiza : Cerah, indah dan lembut hati (Bright, beautiful and soft hearted)
Umamah : Muda ibu; nama cucu nabi (Young mother; name of the Prophets granddaughter)
Umaymah : Ibu muda (Young mother)
Umaynah : Dia adalah seorang narator Hadis (She was a narrator of Hadith)
Umayrah : Dia adalah putri dari Alqamah (She was the daughter of Alqamah)
Umm Kalthum : Nama putri Nabi (Name of the Prophets daughter)
Umm Kulthum : Satu dengan wajah bulat (One with round face)
Umm-e-kulsum : Ibu dari Kulsum (The mother of kulsum)
Ummayyah : Dia adalah seorang narator Hadis (She was a narrator of Hadith)
Umnia : Hadiah (Gift)
Umniyah : keinginan, cita-cita (a wish, an aspiration)
Unaysah : Ramah; ramah (Friendly; Affable)
Urshia : Orang yang termasuk dalam langit (One who belongs in the skies)
Usaimah, Usaymah : Lama Arab nama (Old Arabic name)
Utaybah : Seorang narator Hadis (A narrator of Hadith)
Uwaisah, Uwaysah : Bilberry, whortleberry (Bilberry, whortleberry)
Uzma : Terbesar (Greatest)

V
Vardah : Mawar (Rose)
Varisha : Petir (Lightning)

W
Waajidah : Orang yang acheives tujuan hidupnya, dicintai, tercinta (One who acheives her goals in life, loved, beloved)
Wabisa : Terang sesuatu (Something Bright)
Wad : Janji (Promise)
Wadha, Wadhaa : Terang (Bright)
Wadiah : Tenang, damai (Calm, peaceable)
Wafa, Wafaa : Kesetiaan (Faithfulness)
Wafeeqah : Sukses (Successful)
Wafiqah : Sukses (Successful)
Wafiqah, Wafeeqa : Sukses (Successful)
Wafiyah : Setia, setia (Loyal, faithful)
Wafiza : Udara segar (Fresh air)
Wagma : Pagi angin, embun (Morning breeze, dew)
Wahabah : Ini adalah nama sebuah penyair (This was the name of a poetess)
Wahbiyah : Pemberian (Giving)
Wahibah : Pemberi, donor (Giver, donor)
Wahidah : Eksklusif, unik (Exclusive, unique)
Wahuj : Pertama terang hari, Dawn, New Beginning (First light of day, Dawn, New Beginning)
Wajd : Gairah emosi, kuat (Passion, strong emotion)
Wajihah : Terkemuka, dibedakan, terkenal (Eminent, distinguished, notable)
Wakeelah : Agen (Agent)
Wala, Walaa : Loyalitas (Loyalty)
Walidah : Bayi (Newborn)
Walihah : Ini adalah nama sebuah penyair (This was the name of a poetess)
Waliyah : Princess (Princess)
Walladah : Sering memproduksi, produktif (Frequently producing, prolific)
Warda : Guardian, Protector (Guardian, Protector)
Wardah : Rose (Rose)
Wardah, Wordah : Mawar (Rose)
Wareesha : Kebahagiaan (Happiness)
Warqa, Warqaa : Merpati (Pigeon)
Warsan : Benar berita, berita bagus (True news, wonderful news)
Waseefah : Hamba perempuan, Mid-dayang (Female Servant; Mid-in-waiting)
Waseemah : Molek (Comely)
Wasfiyah : Depictive (Depictive)
Wasifah : Dia yang menjelaskan (One who describes)
Wasilah : Terpisahkan teman (Inseparable friend)
Wasimah : Cantik, indah (Pretty, beautiful)
Wasna : Seorang narator Hadis memiliki nama ini (A narrator of Hadith had this name)
Wazeera : Wanita Menteri (Female Minister)
Wiam : Harmony, perjanjian (Harmony, agreement)
Wid : Penuh cinta, kasih sayang (Loving, affectionate)
Widad, Widaad : Cinta, persahabatan (Love, friendship)
Wifaq : Harmony, persetujuan (Harmony, consent)
Wijdan : Ekstasi, sentimen (Ecstacy, sentiment)
Wisal : Komuni dalam kasih (Communion in love)
Wisal, Wisaal : Reunion, kebersamaan, persekutuan cinta (Reunion, being together, communion in love)
Wisam, Wisaam : Medali, lencana kehormatan (Medal, badge of honor)
Wurud : Roses (Roses)

Y
Yafiah : Tinggi (High)
Yakootah : Zamrud (Emerald)
Yalqoot : Seorang wanita awal yang memberikan banyak amal (An early woman who gave much in charity)
Yamamah : Valley di Saudi (Valley in Arabia)
Yamha : Merpati (Dove)
Yaminah : Benar dan tepat; memberkati (Right and proper; blessed)
Yara : Sedikit Butterfly (Little Butterfly)
Yarah : Hangat (Warm)
Yasirah : Lunak (Lenient)
Yasmeenah : Harum bunga (Sweet-smelling flower)
Yasmin, Yasmeen : Melati (Jasmine)
Yasmine : Bunga (Flower)
Yasna : Ini berarti mawar putih di arab (It means white rose in arabic)
Yelda : Gelap malam (Dark night)
Yumn : Baik keberuntungan, sukses (Good fortune, success)
Yumna : Baik keberuntungan, kesuksesan (Good fortune, success)
Yumnah, Yumna : Kanan (Right side)
Yusayrah : Mudah (Easy)
Yusra : Sejahtera (Prosperous)
Yusra, Yusraa : Paling makmur (Most prosperous)
Yusriyah : Paling makmur (Most prosperous)
Yusur : Sejahtera (Prosperous)

Z
Zaahirah : Pengunjung (Guest)
Zaara : Bunga yang indah (Beautiful Flower)
Zaeemah : Pemimpin (Leader)
Zafeerah : Perusahaan (Firm)
Zafirah : Pemenang (Victorious)
Zafirah, Zaafirah : Menang, sukses (Victorious, successful)
Zahabiya : Gold (Gold)
Zahara : Bunga, kecantikan, bintang (Flower, beauty, star)
Zaheen : Cerdas (Intelligent)
Zaheerah : Helper, Asisten (Helper, Assistant)
Zahidah : Pertapa, abstentious (Ascetic, abstentious)
Zahirah : Bersinar, bercahaya (Shining, luminous)
Zahra : Indah (Beautiful)
Zahra, Zahraa : Putih (White)
Zahraa : Lady of Jannah (Lady of Jannah)
Zahrah : Bunga, keindahan, bintang (Flower, beauty, star)
Zahwah : Kecantikan, cantik (Beauty, pretty)
Zaib : Kecantikan (Beauty)
Zaid : Pertumbuhan, Meningkatkan (Growth, Increase)
Zain, Zayn : Kecantikan (Beauty)
Zaina : Indah (Beautiful)
Zainab : Nabi istri (Prophets wife)
Zainab, Zaynab : pohon dihiasi; nama putri Nabi (an ornamented tree; name of the daughter of the Prophet)
Zairah : Pengunjung (Visitor)
Zakirah : Orang yang mengingat Allah secara teratur (One who remembers Allah regularly)
Zakiyah : Murni (Pure)
Zameelah : Companion (Companion)
Zameena : Cerdas, Intelektual (Intelligent, Intellectual)
Zamrud : Dia adalah seorang narator Hadis (She was a narrator of Hadith)
Zanubiya : Nama seorang ratu besar Suriah (Name of a great Syrian queen)
Zara : Seterang fajar (Bright as the dawn)
Zareena : Emas (Gold)
Zareenah : Seorang sahabat Nabi (SAW) (A companion of Prophet (SAW))
Zarifah : Kecantikan, cerdas (Beauty, smart)
Zariya : Kecantikan dan cahaya (Beauty and light)
Zarmina : Indah dan berharga emas (Lovely and precious gold)
Zarqa : Biru (Blue)
Zarrah : Dia adalah seorang narator Hadis (She was a narrator of Hadith)
Zartaj : Ratu (Queen)
Zawiya : Slim Kecantikan (Slim Beauty)
Zayaan : Indah sesuatu (Something beautiful)
Zayb : Perhiasan (Adornment)
Zayba : Perhiasan; Kecantikan (Adornment; Beauty)
Zaynab : Tepat Nama, Nama Putri Nabi (Proper Name, Name of Prophet's Daughter)
Zaynah : Indah (Beautiful)
Zaynah, Zaina : Indah (Beautiful)
Zaytoon : Zaitun (Olive)
Zaytoonah : (A tunggal) Zaitun ((A single) Olive)
Zeba : Kecantikan (Beauty)
Zeena : Ornament, Sesuatu yang indah (Ornament, Something beautiful)
Zeenat : Cantik (Gorgeous)
Zehna : Indah (Beautiful)
Zehra : Bunga (Flower)
Zenia : Bunga (Flower)
Zerina : Putri, Cerdas, kecerdasan (Princess, Smart, Inteligent)
Zia : Cahaya, Splendid (Light, Splendid)
Zilal : Teduh, Shadow (Shade, Shadow)
Zinneerah : Nama sahabiah (Name of a sahabiah)
Ziram : Cahaya (Glow)
Ziya : Cahaya (Light)
ziyada : Pertumbuhan (Growth)
Ziyan : Keanggunan (Elegance)
Zoeya : Kehidupan (Life)
Zoha : Cahaya (Light)
Zoharin : Fajar, terang hari (Dawn, light of day)
Zohra : Venus, permata dari langit (Venus, jewels of sky)
Zohura : Indah, polos dan penuh perhatian (Beautiful, innocent and caring)
Zonira : Batu mulia, Jewel Mahal (Precious Stone, Expensive Jewel)
Zorah : Dawn (Dawn)
Zoufishan : Moonlight (Moonlight)
Zoya : Mencintai & peduli (Loving & caring)
Zubaidah : Sangat baik, nama istri Khalifah Harun Al Rasyid (Excellent; name of the wife of Caliph Harun Al Rashid)
Zubdah : Mentega (Butter)
Zubi : Mencintai dan memahami (Loving and understanding)
Zuha, Zuhaa : Perhiasan (Adornment)
Zuharah : Planet Venus (Planet Venus)
Zuhayra : Keberanian (Courage)
Zuhera : Nama planet (Name of a planet)
Zuhrah : Kecerahan (Brightness)
Zuhur : untuk bunga, mekar, bersinar (to flower, to blossom, to glow)
Zulaykha : Dia adalah seorang narator Hadis (She was a narrator of Hadith)
Zulekha : Brilliant kecantikan (Brilliant beauty)
Zulfa : Pertama bagian dari malam (First part of the night)
Zulfah : Kedekatan, kedekatan (Nearness, closeness)
Zumurrud : Zamrud (Emerald)
Zumurruda : Zamrud (Emerald)
Zumzum : Manis air dari surga (Sweet water of paradise)
Zunairah : Bunga ditemukan di surga (Flower found in paradise)
Zynah : Indah (Beautiful)

Inilah Buroq, Tunggangan Nabi Muhammad SAW Saat Isra Miraj!

Inilah Buroq, Tunggangan Nabi Muhammad SAW Saat Isra Miraj! Isra Miraj  merupakan perjalanan  Nabi Muhammad SAW  yang dilakukan ...